Teknologi QR Code memang banyak digunakan orang untuk mendapatkan informasi dengan mudah. Hanya dengan memindai kode dalam bentuk segiempat dengan menggunakan smartphone, maka sejumlah informasi bisa langsung ditampilkan di layar.
Menariknya, teknologi QR Code ini juga sudah dipasang di makanan. Tapi label ini tak hanya ditempel di kardus makanan. Restoran pun mulai memberi label QR Code langsung di makanan. Dengan demikian, informasi mengenai makanan pun bisa didapatkan setelah memindai QR Code.
Dilansir dari laman Huffington Post yang Liputan6.com kutip Rabu (26/6/2013), restoran sushi bernama Moshi Moshi di London, Inggris, menjadi restoran pertama yang menempelkan QR Code di atas hidangannya.
Moshi Moshi merupakan restoran yang bekerja sama dengan Marine Stewardship Council, lembaga yang mengawasi penyedia hidangan laut. Untuk memperingati sertifikasi MSC di piring ke 10.000 pada Februari lalu, Moshi Moshi pun memeringatinya dengan membuat QR Code.
Konsepnya, pembeli pun bisa memahami dan mendapatkan informasi mengenai sushi yang dilahapnya. Pembeli bisa mengetahui ikan apa yang dilahap, di laut apa ikan itu berasal, laut mana saja yang menjadi habitatnya, serta kondisi populasinya saat ini.
Uniknya QR Code dibuat dari bahan alami yang juga bisa dilahap. Moshi Moshi pun membuat video untuk menceritakan sulitnya membuat QR Code tersebut. Beragam cara dan bahan diuji coba.
Akhirnya QR Code berhasil dibuat dengan memanfaatkan tinta alami yang dihasilkan cumi-cumi. Tinta itu 'disemprotkan' di lembaran kertas tipis yang diolah dari nasi. Seperti apa prosesnya? Anda bisa lihat dalam video di bawah artikel ini.
Selain Moshi Moshi, restoran Harney Sushi di San Diego, Amerika Serikat, juga menggunakan QR Code. Bedanya, seperti dilansir di situs Southern California Public Radio, Harney Sushi menggunakan tinta yang biasa digunakan di industri pastry dalam mencetak foto di kue ulang tahun.
Saat kode itu dipindai, maka pembeli akan dialihkan ke situs milik National Oceanic and Atmospheric Administration's FishWatch. Sama seperti Moshi Moshi, maka sebelum sushi itu dimakan pengunjung bisa mendapatkan informasi mengenai asal dan keberlangsungan hidup ikan yang akan dilahap. (gal/*)
Menariknya, teknologi QR Code ini juga sudah dipasang di makanan. Tapi label ini tak hanya ditempel di kardus makanan. Restoran pun mulai memberi label QR Code langsung di makanan. Dengan demikian, informasi mengenai makanan pun bisa didapatkan setelah memindai QR Code.
Dilansir dari laman Huffington Post yang Liputan6.com kutip Rabu (26/6/2013), restoran sushi bernama Moshi Moshi di London, Inggris, menjadi restoran pertama yang menempelkan QR Code di atas hidangannya.
Moshi Moshi merupakan restoran yang bekerja sama dengan Marine Stewardship Council, lembaga yang mengawasi penyedia hidangan laut. Untuk memperingati sertifikasi MSC di piring ke 10.000 pada Februari lalu, Moshi Moshi pun memeringatinya dengan membuat QR Code.
Konsepnya, pembeli pun bisa memahami dan mendapatkan informasi mengenai sushi yang dilahapnya. Pembeli bisa mengetahui ikan apa yang dilahap, di laut apa ikan itu berasal, laut mana saja yang menjadi habitatnya, serta kondisi populasinya saat ini.
Uniknya QR Code dibuat dari bahan alami yang juga bisa dilahap. Moshi Moshi pun membuat video untuk menceritakan sulitnya membuat QR Code tersebut. Beragam cara dan bahan diuji coba.
Akhirnya QR Code berhasil dibuat dengan memanfaatkan tinta alami yang dihasilkan cumi-cumi. Tinta itu 'disemprotkan' di lembaran kertas tipis yang diolah dari nasi. Seperti apa prosesnya? Anda bisa lihat dalam video di bawah artikel ini.
Selain Moshi Moshi, restoran Harney Sushi di San Diego, Amerika Serikat, juga menggunakan QR Code. Bedanya, seperti dilansir di situs Southern California Public Radio, Harney Sushi menggunakan tinta yang biasa digunakan di industri pastry dalam mencetak foto di kue ulang tahun.
Saat kode itu dipindai, maka pembeli akan dialihkan ke situs milik National Oceanic and Atmospheric Administration's FishWatch. Sama seperti Moshi Moshi, maka sebelum sushi itu dimakan pengunjung bisa mendapatkan informasi mengenai asal dan keberlangsungan hidup ikan yang akan dilahap. (gal/*)