Banyaknya jumlah operator telekomunikasi di Indonesia memicu munculnya wacana upaya perampingan operator. Dalam hal ini lima operator GSM masih dirasa cukup banyak jika dibandingkan negara lain yang rata-rata hanya memiliki tiga operator.
Dalam beberapa waktu terakhir, muncul mengenai rencana XL Axiata untuk mengakuisisi PT Axis Telecom. Kabarnya, rencana akuisisi dan merger dua perusahaan itu juga akan melibatkan akumulasi aset perusahaan senilai lebih dari Rp 2.5 triliun.
"Upaya akuisisi dan merger lebih ditujukan pada efisiensi industri hingga kebutuhan pelanggan bisa terakomodir dengan baik. Diprediksi nantinya Indonesia hanya memiliki tiga operator GSM dan satu CDMA," ujar Muhammad Budi Setiawan, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika di Kementerian Komunikasi dan Informatika, di Jakarta, Selasa (25/6/2013).
Langkah konsolidasi yang melibatkan XL dan Axis ternyata dipandang berbeda oleh kedua kompetitor, yaitu Telkomsel dan Indosat. Keduanya justru melihat proses merger dengan operator lain belum perlu dilakukan.
Alex Janangkih Sinaga selaku Direktur Utama Telkomsel merasa perusahaannya belum berencana untuk melakukan proses akuisisi atau merger dengan operator lain.
"Konsolidasi dan insentif harus diatur secara jelas. Sehingga jika ada merger dua perusahaan dalam industri yang sama tidak merusak industri secara kesuluruhan," ujar Alex Janangkih Sinaga yang juga merangkap sebagai Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia.
Senada dengan yang diutarakan Telkomsel, Indosat pun merasa belum tertarik untuk melakukan akuisisi dan merger dengan operator lain. Peraturan yang mengatur mengenai spektrum dan block number jika dua perusahaan melakukan merger dianggap belum diatur secara jelas.
"Selain peraturan yang belum jelas, kami menilai saat ini akusisi bukan keputusan yang terbaik karena Indosat belum membutuhkan hal tersebut," ujar Fajri Sentosa selaku Director and Chief Wholeshale and Infrastructure Indosat. (vin/gal/*)
XL Siap Akuisisi Axis, Telkomsel dan Indosat Tak Minat Akuisisi
Telkomsel dan Indosat memiliki alasan tersendiri. Tapi keduanya menganggap merger dan akuisisi masih belum perlu dilakukan.
Advertisement