Handset BlackBerry Q10 baru dipasarkan secara resmi di pasar modern seperti mall, toko retail mulai hari ini. Namun beberapa bulan sebelum dipasarkan di Indonesia, perangkat besutan perusahaan asal Kanada itu sudah beredar dalam versi black market (BM) alias ilegal.
Alino Sugianto, Vice President Surya Citra Multimedia (SCM) mengakui ponsel BM yang beredar di Indonesia bukanlah hal yang baru. Menurutnya banyak hal yang menjadi penyebab pasar BM cukup berkembang di Tanah Air.
"Rentang waktu peluncuran produk hingga dipasarkan ke Indonesia jaraknya terlalu lama, dan harga yang lebih murah menjadi faktor banyak orang lebih memilih yang ilegal," kata Alino saat ditemui Liputan6.com di Mall Senayan City Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Meskipun BlackBerry Q10 maupun Z10 telah lebih dulu meluncur di pasar BM, Alino tetap optimis bahwa konsumen akan membeli produk yang dipasarkan secara resmi ketimbang produk dari pasar BM. Ia juga berencana melakukan berbagai promosi dan kerjasama dengan distributor untuk menyediakan aneka promosi yang bisa memikat pelanggan.
"Kami memberikan jaminan garansi dan service yang lebih baik. Selain itu, banyak promosi seperti bundling operator, cicilan murah, cashback, bonus, dan lain-lain yang cukup menarik bagi pelanggan," kata Alino.
SCM berharap nantinya akan ada kebijakan yang bisa menekan pasar penjualan perangkat black market. Para distributor berharap vendor juga akan membantu menekan pasar BM di Tanah Air. (den/dew/*)
Saingi Black Market, Distributor Pikat Pembeli Q10 Dengan Bonus
Meski BlackBerry Q1 marak beredar di pasar black market, distributor optimis konsumen beli yang resmi. Strateginya dengan memberikan bonus.
Advertisement