Perusahaan social gaming Zynga telah menunjuk mantan salah satu petinggi Xbox sebagai CEO baru mereka. Zynga membajak Don Mattrick, President of Interactive Entertainment Business yang menangani Xbox dan semua bisnis hiburan dan game Microsoft.
Mattrick kabarnya akan menggantikan posisi Mark Pincus, pendiri sekaligus CEO Zynga saat ini. Namun Pincus akan tetap menjabat sebagai Chairman dan Chief Product Officer Zynga.
Ini merupakan salah satu langkah terbesar yang pernah dilakukan Pincus, yang telah bertahun-tahun menduduki jabatan tertinggi di Zynga sejak perusahaan itu berdiri. Ini menegaskan komitmen Pincus untuk kembali menghidupkan Zynga. Menyusul kabar ini, saham Zynga yang turun lebih dari 50% di sepanjang 2013, melonjak hampir 10 persen menjadi $ 3,05.
"Zynga adalah bisnis yang besar yang belum menyadari potensinya secara penuh," kata Mattrick dalam sebuah email kepada karyawan, yang dikutip dari BBC, Selasa (2/7/2013).
Sebelum bergabung dengan Microsoft, Mattrick pernah membantu mengembangkan game populer seperti The Sims dan FIFA untuk Electronic Arts. Di Microsoft, Mattrick berhasil mengubah bisnis Xbox menjadi usaha yang menguntungkan setelah beberapa tahun mengalami kerugian.
Mattrick meninggalkan Electronic Arts pada tahun 2007 lalu bergabung dengan Microsoft sebagai Senior Vice President Xbox 360 and PC gaming businesses. Tahun 2010 ia didapuk menjadi President of Interactive Entertainment Business, melapor langsung ke CEO Steve Ballmer. Dia juga bertanggung jawab mengawasi bisnis PC dan mobile gaming Zune, dan Mediaroom -- platform untuk konten hiburan Microsoft.
Kepindahan Mattrick bisa menjadi pukulan besar bagi Microsoft, karena tampaknya Microsoft belum menemukan seseorang untuk menggantikan Mattrick.
Seperti diketahui, Zynga mengalami masa-masa sulit akhir-akhir ini. Bulan Juin lalu Zynga mem-PHK sekitar 18 persen karyawannya dan juga menutup sejumlah kantor yang berada di luar markas besarnya di San Francisco.
Demi meniru kesuksesan game Farmville dan Words With Friends, Zynga pernah membeli OMGPOP, perusahaan di balik game populer Draw Something seharga $ 200 juta pada bulan Maret 2012. Zynga lalu menutup OMGPOP kurang dari satu tahun kemudian.
"Pasar game adalah salah satu yang sangat sulit, ini karena perilaku pengguna bergeser secara dramatis ke game-game ponsel dan tablet," kata Clark Fredricksen, dari eMarketer. (dew)
Mattrick kabarnya akan menggantikan posisi Mark Pincus, pendiri sekaligus CEO Zynga saat ini. Namun Pincus akan tetap menjabat sebagai Chairman dan Chief Product Officer Zynga.
Ini merupakan salah satu langkah terbesar yang pernah dilakukan Pincus, yang telah bertahun-tahun menduduki jabatan tertinggi di Zynga sejak perusahaan itu berdiri. Ini menegaskan komitmen Pincus untuk kembali menghidupkan Zynga. Menyusul kabar ini, saham Zynga yang turun lebih dari 50% di sepanjang 2013, melonjak hampir 10 persen menjadi $ 3,05.
"Zynga adalah bisnis yang besar yang belum menyadari potensinya secara penuh," kata Mattrick dalam sebuah email kepada karyawan, yang dikutip dari BBC, Selasa (2/7/2013).
Sebelum bergabung dengan Microsoft, Mattrick pernah membantu mengembangkan game populer seperti The Sims dan FIFA untuk Electronic Arts. Di Microsoft, Mattrick berhasil mengubah bisnis Xbox menjadi usaha yang menguntungkan setelah beberapa tahun mengalami kerugian.
Mattrick meninggalkan Electronic Arts pada tahun 2007 lalu bergabung dengan Microsoft sebagai Senior Vice President Xbox 360 and PC gaming businesses. Tahun 2010 ia didapuk menjadi President of Interactive Entertainment Business, melapor langsung ke CEO Steve Ballmer. Dia juga bertanggung jawab mengawasi bisnis PC dan mobile gaming Zune, dan Mediaroom -- platform untuk konten hiburan Microsoft.
Kepindahan Mattrick bisa menjadi pukulan besar bagi Microsoft, karena tampaknya Microsoft belum menemukan seseorang untuk menggantikan Mattrick.
Seperti diketahui, Zynga mengalami masa-masa sulit akhir-akhir ini. Bulan Juin lalu Zynga mem-PHK sekitar 18 persen karyawannya dan juga menutup sejumlah kantor yang berada di luar markas besarnya di San Francisco.
Demi meniru kesuksesan game Farmville dan Words With Friends, Zynga pernah membeli OMGPOP, perusahaan di balik game populer Draw Something seharga $ 200 juta pada bulan Maret 2012. Zynga lalu menutup OMGPOP kurang dari satu tahun kemudian.
"Pasar game adalah salah satu yang sangat sulit, ini karena perilaku pengguna bergeser secara dramatis ke game-game ponsel dan tablet," kata Clark Fredricksen, dari eMarketer. (dew)