Survey yang dilakukan Kaspersky Lab mengungkapkan, satu dari lima serangan phishing menargetkan pengguna bank dan lembaga keuangan. Hal ini tidak mengejutkan karena phisher (pelaku phishing) melakukannya untuk meraup keuntungan finansial.
Kaspersky Lab menggunakan data yang diambil dari layanan berbasis awan, Kaspersky Security Network. Setidaknya sekitar 20,64% dari seluruh ancaman phishing antara Mei 2012 - April 2013 menyasar rekening bank dan lembaga keuangan lainnya di seluruh dunia.
Data penelitian tersebut secara tidak langsung dibenarkan oleh pihak bank. Menurut hasil survei global yang dilakukan oleh B2B International dan Kaspersky Lab pada Maret – Juni 2013, sekitar 37% dari semua bank yang disurvei terkena dampak serangan phishing setidaknya satu kali dalam kurun 12 bulan terakhir.
Tidak mengherankan jika perbankan dan perdagangan elektronik (e-commerce) menarik perhatian penjahat cyber karena mereka mengincar data personal. Dalam keterangan tertulis, Kamis (4/7/2013), Kaspersky mengatakan data tersebut dijual sehingga mereka mendapat keuntungan. Di sisi lain, keberhasilan memanfaatkan online banking palsu atau laman belanja online memberikan pendapatan atau penghasilan langsung kepada scammer.
Karena itulah, Kaspersky mengimbau para pengguna komputer untuk menggunakan software keamanan agar transaksi online lebih aman. Untuk melindungi pelanggannya, Kaspersky mengimplementasikan teknologi Safe Money yang dilengkapi fitur anti-phishing pada software keamanan Kaspersky Internet Security dan Kaspersky Pure.
Teknologi tersebut dapat mencegah eksekusi kode browser yang memiliki potensi membahayakan sehingga melindungi pengguna dari serangan XSS dan melindungi dari upaya pengunduhan malware secara otomatis dari situs yang terinfeksi. Adanya mekanisme heuristik yang terintegrasi diklaim dapat mendeteksi tautan berbahaya bahkan jika tautan tersebut tidak termasuk di dalam database. (dew)
Kaspersky Lab menggunakan data yang diambil dari layanan berbasis awan, Kaspersky Security Network. Setidaknya sekitar 20,64% dari seluruh ancaman phishing antara Mei 2012 - April 2013 menyasar rekening bank dan lembaga keuangan lainnya di seluruh dunia.
Data penelitian tersebut secara tidak langsung dibenarkan oleh pihak bank. Menurut hasil survei global yang dilakukan oleh B2B International dan Kaspersky Lab pada Maret – Juni 2013, sekitar 37% dari semua bank yang disurvei terkena dampak serangan phishing setidaknya satu kali dalam kurun 12 bulan terakhir.
Tidak mengherankan jika perbankan dan perdagangan elektronik (e-commerce) menarik perhatian penjahat cyber karena mereka mengincar data personal. Dalam keterangan tertulis, Kamis (4/7/2013), Kaspersky mengatakan data tersebut dijual sehingga mereka mendapat keuntungan. Di sisi lain, keberhasilan memanfaatkan online banking palsu atau laman belanja online memberikan pendapatan atau penghasilan langsung kepada scammer.
Karena itulah, Kaspersky mengimbau para pengguna komputer untuk menggunakan software keamanan agar transaksi online lebih aman. Untuk melindungi pelanggannya, Kaspersky mengimplementasikan teknologi Safe Money yang dilengkapi fitur anti-phishing pada software keamanan Kaspersky Internet Security dan Kaspersky Pure.
Teknologi tersebut dapat mencegah eksekusi kode browser yang memiliki potensi membahayakan sehingga melindungi pengguna dari serangan XSS dan melindungi dari upaya pengunduhan malware secara otomatis dari situs yang terinfeksi. Adanya mekanisme heuristik yang terintegrasi diklaim dapat mendeteksi tautan berbahaya bahkan jika tautan tersebut tidak termasuk di dalam database. (dew)