Telkom Indonesia dan Alcatel-Lucent hari ini menandatangani perjanjian kerja sama untuk pembangunan infrastruktur jaringan serat optik baru bawah laut yang menghubungkan pulau Sulawesi, Maluku dan Papua di bagian timur kepulauan Indonesia.
Jaringan yang mencapai lebih dari 3.000 km itu diharapkan dapat menghubungkan pulau Sulawesi, Maluku dan Papua di kepulauan timur dan membuka peluang baru untuk meningkatkan daya saing daerah dan pembangunan ekonomi dan sosial.
"Jaringan kabel bawah laut baru itu dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk penyebaran Nusantara Super Highway Telkom, guna menjembatani kesenjangan digital dan menawarkan pilihan dan layanan komunikasi yang lebih luas lagi," ujar Arief Yahya, Direktur Utama Telkom Indonesia.
Menurut siaran pers yang dikutip dari situs resmi Alcatel-Lucent, Rabu (10/7/2013), Ketersediaan jaringan broadband tersebut juga diharapkan dapat melahirkan aplikasi baru seperti misalnya aplikasi e-pariwisata.
Jaringan serat optik tersebut akan mengusung teknologi Wavelength Division Multiplexing/Pptical Transport (WDM/OTN) yang terkonvergensi. Teknologi ini memungkinkan Telkom Indonesia untuk memberikan kemampuan akses data hingga 100 gigabit per detik, setara dengan 1,32 juta saluran HDTV streaming pada saat bersama melalui jaringan serat optik tunggal.
Teknologi ini dipercaya dapat mengefisiensikan biaya dan efektif dapat memenuhi permintaan pelanggan terhadap kebutuhan layanan mobile yang semakin canggih dengan bandwidth tinggi, seperti video, multimedia dan aplikasi data-intensif lainnya.
Telkom Indonesia saat ini menyediakan broadband berkecepatan tinggi ke lebih dari 19 juta pelanggan dan 125 juta pelanggan seluler. Kerjasama ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan penetrasi seluler dan pertumbuhan trafik internet yang terus meningkat.
Philippe Dumont, Presiden Submarine Networks Alcatel-Lucent menambahkan, pihaknya sangat senang dapat membantu memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas layanan data di daerah-daerah yang belum dilayani guna meningkatkan akses broadband terutama di daerah terpencil.
(dew)
Jaringan yang mencapai lebih dari 3.000 km itu diharapkan dapat menghubungkan pulau Sulawesi, Maluku dan Papua di kepulauan timur dan membuka peluang baru untuk meningkatkan daya saing daerah dan pembangunan ekonomi dan sosial.
"Jaringan kabel bawah laut baru itu dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk penyebaran Nusantara Super Highway Telkom, guna menjembatani kesenjangan digital dan menawarkan pilihan dan layanan komunikasi yang lebih luas lagi," ujar Arief Yahya, Direktur Utama Telkom Indonesia.
Menurut siaran pers yang dikutip dari situs resmi Alcatel-Lucent, Rabu (10/7/2013), Ketersediaan jaringan broadband tersebut juga diharapkan dapat melahirkan aplikasi baru seperti misalnya aplikasi e-pariwisata.
Jaringan serat optik tersebut akan mengusung teknologi Wavelength Division Multiplexing/Pptical Transport (WDM/OTN) yang terkonvergensi. Teknologi ini memungkinkan Telkom Indonesia untuk memberikan kemampuan akses data hingga 100 gigabit per detik, setara dengan 1,32 juta saluran HDTV streaming pada saat bersama melalui jaringan serat optik tunggal.
Teknologi ini dipercaya dapat mengefisiensikan biaya dan efektif dapat memenuhi permintaan pelanggan terhadap kebutuhan layanan mobile yang semakin canggih dengan bandwidth tinggi, seperti video, multimedia dan aplikasi data-intensif lainnya.
Telkom Indonesia saat ini menyediakan broadband berkecepatan tinggi ke lebih dari 19 juta pelanggan dan 125 juta pelanggan seluler. Kerjasama ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan penetrasi seluler dan pertumbuhan trafik internet yang terus meningkat.
Philippe Dumont, Presiden Submarine Networks Alcatel-Lucent menambahkan, pihaknya sangat senang dapat membantu memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas layanan data di daerah-daerah yang belum dilayani guna meningkatkan akses broadband terutama di daerah terpencil.
(dew)