Meski telah dipastikan akan merilis sejumlah handset anyar seperti BlackBerry Z5, Q5, dan 9720 dalam waktu dekat, namun BlackBerry dirumorkan akan menambah satu produk lagi yaitu seri A10 (Aristo). Kabar ini semakin diperkuat ketika pada acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan BlackBerry yang berlangsung di Waterloo, Kanada beberapa hari lalu kode nama A10 muncul dalam road map bisnis BlackBerry.
Smartphone A10 sendiri kabarnya akan menjadi perangkat andalan sang pimpinan perusahaan Thorten Heins untuk mengangkat kembali sektor keuangan perusahaan yang berbasis di Kanada tersebut. Namun, sejumlah pengamat meragukan keseriusan BlackBerry dalam menggarap handset BB A10. Sebab, berdasarkan bocoran spesifikasi yang beredar di dunia maya, A10 ternyata dibekali spesifikasi yang biasa-biasa saja.
Smartphone A10 sendiri kabarnya akan menjadi perangkat andalan sang pimpinan perusahaan Thorten Heins untuk mengangkat kembali sektor keuangan perusahaan yang berbasis di Kanada tersebut. Namun, sejumlah pengamat meragukan keseriusan BlackBerry dalam menggarap handset BB A10. Sebab, berdasarkan bocoran spesifikasi yang beredar di dunia maya, A10 ternyata dibekali spesifikasi yang biasa-biasa saja.
Hal ini cukup ironis, pasalnya BB A10 akan diposisikan sebagai produk unggulan yang akan bersaing di pasar premium. Seperti yang dilansir laman BGR, Jumat (12/7/2013), smartphone A10 yang kabarnya akan masuk ke dalam kategori phablet dengan mengusung layar 5 inci ini hanya dibekali prosesor berinti dual-core. Padahal, mayoritas kompetitornya seperti HTC One dan Samsung Galaxy S4 telah dipersenjatai prosesor quad-core.
Jika tetap ingin bersaing, tampaknya Thorsten Heins beserta tim ahli dari BlackBerry harus memaksakan penggunaan prosesor quad-core di A10. Namun, langkah ini pun akan menimbulkan masalah baru. Sebab, dari dua handset berplatform BB 10 yang telah lebih dulu hadir di pasaran (Z10 dan Q10), sektor daya tahan baterai menjadi salah satu kelemahan yang harus diperbaiki.
Jika tak dibenahi, daya tahan baterai akan semakin lemah jika dipadukan dengan prosesor quad-core yang membutuhkan banyak asupan tenaga.Â
Nampaknya BlackBerry masih harus merencanakan dengan lebih matang lagi bagaimana handset BB A10 akan dihadirkan ke pasar. Sisi performa dan desain akan menjadi hal utama yang dinilai oleh konsumen. Sepertinya perusahaan yang populer sebagai pioner sistem keyboard fisik QWERTY itu masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum siap memasarkan BB A10 ke pasaran. (dhi/gal)