Sukses

Kontra `Rolling Stone`, Foto Mengenaskan Bomber Boston Di-Upload

Berbeda dengan Rolling Stone yang menampilkan foto Tsarnaev layaknya rock star, Murphy memperlihatkan foto Dzokhar usai penangkapan.

Kontroversi dilakukan majalah Rolling Stone dengan memasang foto pelaku Bom Boston, Dzhokhar Tsarnaev, sebagai sampul di edisi terbarunya. Meski banyak yang menghujat, Rolling Stone mengaku ingin memperlihatkan bahwa pelaku teror juga bisa punya tampilan seperti anak muda pada umumnya di Amerika Serikat.

Beragam bentuk protes pun dilakukan, dan tak hanya dalam bentuk hujatan. Salah satunya dilakukan oleh Sersan Sean Murphy, anggota Kepolisian Negara Bagian Massachusetts. Berbeda dengan Rolling Stone yang menampilkan foto Tsarnaev layaknya rock star, Murphy memperlihatkan foto Dzokhar usai penangkapan.

Dilansir dari laman CNN, Jumat (19/7/2013), Murphy mengunggah foto Dzokhar yang dalam keadaan mengenaskan, berdarah di kepala, dan menderita luka tembak di dada. Awalnya foto itu diunggah di Boston Magazine, Kamis sore (18/7/2013) waktu setempat. Sontak foto ini beredar di jejaring sosial Twitter.





"Orang ini jahat," kata Murphy. "Ini adalah bomber Boston sesungguhnya. Bukan seseorang yang lembut dan didandani layaknya sampul majalah Rolling Stone," lanjutnya.

Pemimpin Redaksi Boston Magazine, John Wolfson, mengaku pihaknya punya banyak foto serupa. Beragam foto Dzokhar itu pun akan dipublikasi pada edisi September mendatang. Menurut Wolfson, apa yang dilakukan Murphy bukanlah untuk melawan Rolling Stone.

"Saya pikir dia khawatir bahwa orang memiliki kesan yang salah dan mungkin akan meniru aksinya (Dzokhar) akibat foto di sampul Rolling Stone," ucap Wolfson.

Tapi akibat ulahnya, menurut Wolfson dalam tweet-nya, Sersan Sean Murphy dikenai sanksi. Pistol, lencana, serta komputer milik Murphy pun disita. Selanjutnya, Murphy akan dipanggil untuk dimintai keterangannya.  (gal)