Korea Selatan (Korsel) menjadi salah satu negara yang paling protektif terhadap segala ancaman keamanan cyber. Buktinya, pada awal bulan Juli ini, pemerintah Korsel mengaku telah mengalokasikan dana sebesar 10 triliun Won atau sekitar Rp 89 triliun untuk fasilitas keamanan cyber periode 2013-2017.
Dilansir laman Softpedia, Jumat (19/7/2013), selain mengalokasikan dana yang sangat besar, Korsel pun dikabarkan akan mempersiapkan 5.000 ahli keamanan cyber dalam kurun waktu lima tahun untuk membentengi lingkungan cyber negara mereka.
Lebih lanjut diwartakan oleh harian Yonhap News Agency, pemerintah Korsel menargetkan jumlah sumber daya manusia (SDM) terlatih untuk keamanan cyber naik tiga kali lipat di akhir tahun 2013. Tahun lalu, Kementerian Keamanan dan Administrasi Publik Korsel telah melatih kurang lebih 70 orang tenaga ahli. Dan mereka menargetkan jumlah 200 orang terlatih di akhir tahun 2013.
Banyaknya serangan cyber yang diarahkan kepada Negeri Ginseng pada periode tahun 2012-2013 menjadi alasan pemerintah Korsel meningkatkan jumlah tenaga ahli keamanan Teknologi Infomasi (TI). Sang negara tetangga, Korea Utara (Korut) disebut sebagai pihak yang bertanggungjawab atas serangan-serangan cyber tersebut. (dhi/dew)
Dilansir laman Softpedia, Jumat (19/7/2013), selain mengalokasikan dana yang sangat besar, Korsel pun dikabarkan akan mempersiapkan 5.000 ahli keamanan cyber dalam kurun waktu lima tahun untuk membentengi lingkungan cyber negara mereka.
Lebih lanjut diwartakan oleh harian Yonhap News Agency, pemerintah Korsel menargetkan jumlah sumber daya manusia (SDM) terlatih untuk keamanan cyber naik tiga kali lipat di akhir tahun 2013. Tahun lalu, Kementerian Keamanan dan Administrasi Publik Korsel telah melatih kurang lebih 70 orang tenaga ahli. Dan mereka menargetkan jumlah 200 orang terlatih di akhir tahun 2013.
Banyaknya serangan cyber yang diarahkan kepada Negeri Ginseng pada periode tahun 2012-2013 menjadi alasan pemerintah Korsel meningkatkan jumlah tenaga ahli keamanan Teknologi Infomasi (TI). Sang negara tetangga, Korea Utara (Korut) disebut sebagai pihak yang bertanggungjawab atas serangan-serangan cyber tersebut. (dhi/dew)