Kejadian tagihan membludak gara-gara anak bermain iPad kembali terjadi. Kali ini menimpa keluarga Lee Neale di Inggris. Putri Lee yang berusia 8 tahun bernama Lily, tanpa sadar belanja konten tambahan untuk game-game yang ia mainkan di iPad.
Seperti kebanyakan anak umur 8 tahun lainnya, Lily sering menggunakan iPad ayahnya. Pada suatu hari, saat Lee ingin mengambil uang dari rekening banknya, ia tertegun saat mengetahui bahwa rekeningnya itu telah dibekukan.
Rupanya, putrinya Lily membeli konten-konten tambahan melalui toko App Store untuk game-game yang ia mainkan. Lily bermain game Campus Life, My Horse, Hari Hay dan Smurfs Village di iPad.
Lily melakukan 74 transaksi pembelian hanya dalam waktu 6 hari untuk membeli perhiasan, koin dan melakukan upgrade, hingga menghabiskan uang US$ 3.052. Secara keseluruhan, antara Maret dan Juli, Lily tercatat telah menghabiskan uang sebesar $ 6.100 atau sekitar Rp 62 juta.
Lee sebelumnya sempat mengabaikan email peringatan yang dikirimkan Apple terkait transaksi pembelian itu. Namun setelah rekeningnya dibekukan, ia sempat berencana untuk menjual mobilnya dan dua sepeda motornya untuk melunasi tagihan itu.
Lee lalu melaporkan dan menjelaskan kasus ini kepada Apple, dan berharap Apple dapat menghapus tagihan itu. Beruntung, Apple akhirnya bersedia menghapuskannya. Awalnya, Apple menolak dan mengatakan bahwa semua pembelian yang dilakukan di iTunes Store adalah final. Namun akhirnya Apple memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut.
"Lily menggunakan password yang ia lihat saat saya memasukkannya untuk men-download game. Dia baru berusia 8 tahun. Bahkan ketika aku menjelaskan bahwa apa yang dia lakukan membuat ayahnya harus mengeluarkan uang, aku pikir dia belum mengerti," jelas Lee.
Ada pesan yang bisa dipetik dari kisah ini. Tak peduli berapa usia anak Anda, mereka mungkin tahu lebih banyak dari yang Anda kira. Seluruh proses yang Anda ketikkan dan lakukan di perangkat tablet akan tersimpan dalam ingatan mereka. Banyak anak-anak se-usia Lily yang mungkin belum memahami konsep uang, namun mudah terpesona dengan promosi yang ditawarkan pada game yang ia mainkan.
Kejadian seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, bocah berusia 5 tahun bernama Danny memesan puluhan item pada video game Zombie vs Ninja, hingga belanjaannya mencapai 1.710 poundsterling atau sekitar Rp 25 jutaan. (dew)
Seperti kebanyakan anak umur 8 tahun lainnya, Lily sering menggunakan iPad ayahnya. Pada suatu hari, saat Lee ingin mengambil uang dari rekening banknya, ia tertegun saat mengetahui bahwa rekeningnya itu telah dibekukan.
Rupanya, putrinya Lily membeli konten-konten tambahan melalui toko App Store untuk game-game yang ia mainkan. Lily bermain game Campus Life, My Horse, Hari Hay dan Smurfs Village di iPad.
Lily melakukan 74 transaksi pembelian hanya dalam waktu 6 hari untuk membeli perhiasan, koin dan melakukan upgrade, hingga menghabiskan uang US$ 3.052. Secara keseluruhan, antara Maret dan Juli, Lily tercatat telah menghabiskan uang sebesar $ 6.100 atau sekitar Rp 62 juta.
Lee sebelumnya sempat mengabaikan email peringatan yang dikirimkan Apple terkait transaksi pembelian itu. Namun setelah rekeningnya dibekukan, ia sempat berencana untuk menjual mobilnya dan dua sepeda motornya untuk melunasi tagihan itu.
Lee lalu melaporkan dan menjelaskan kasus ini kepada Apple, dan berharap Apple dapat menghapus tagihan itu. Beruntung, Apple akhirnya bersedia menghapuskannya. Awalnya, Apple menolak dan mengatakan bahwa semua pembelian yang dilakukan di iTunes Store adalah final. Namun akhirnya Apple memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut.
"Lily menggunakan password yang ia lihat saat saya memasukkannya untuk men-download game. Dia baru berusia 8 tahun. Bahkan ketika aku menjelaskan bahwa apa yang dia lakukan membuat ayahnya harus mengeluarkan uang, aku pikir dia belum mengerti," jelas Lee.
Ada pesan yang bisa dipetik dari kisah ini. Tak peduli berapa usia anak Anda, mereka mungkin tahu lebih banyak dari yang Anda kira. Seluruh proses yang Anda ketikkan dan lakukan di perangkat tablet akan tersimpan dalam ingatan mereka. Banyak anak-anak se-usia Lily yang mungkin belum memahami konsep uang, namun mudah terpesona dengan promosi yang ditawarkan pada game yang ia mainkan.
Kejadian seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, bocah berusia 5 tahun bernama Danny memesan puluhan item pada video game Zombie vs Ninja, hingga belanjaannya mencapai 1.710 poundsterling atau sekitar Rp 25 jutaan. (dew)