Isu berakhirnya 'zaman PC' memicu sejumlah produsen di industri teknologi untuk mengalihkan fokusnya ke segmen perangkat mobile. Namun, hal itu tampaknya belum berlaku bagi AMD.
Menurut Country Manager AMD Indonesia Jenny Susanto, ekosistem personal computer (PC) di Indonesia masih akan terus bertahan setidaknya hingga 5 tahun mendatang.
"Memang pasar perangkat mobile bertumbuh sangat pesat di pasar global, termasuk Indonesia. Namun, mayoritas pengguna di Indonesia masih menjadikan desktop PC sebagai perangkat utama untuk kebutuhan pekerjaan dan hiburan," jelas Jenny.
Lebih lanjut Jenny menjelaskan, visi global AMD untuk jangka panjang memang sudah mulai mengarah pada perangkat mobile. Dukungan terhadap PC tentu tidak akan dilupakan. Sebab, di sektor bisnis prosesor PC, AMD memiliki posisi khusus di kalangan para gamer.
Atas dasar itulah, ekosistem PC khususnya berbagai produk yang ditujukan bagi kebutuhan gaming masih akan menjadi fokus utama AMD.
"Eksistensi PC akan terus disokong oleh para gamer. Desktop PC masih akan menjadi pilihan utama para gamer karena pertumbuhan pasar konsol game tergolong lambat, terutama di wilayah Asia Pasifik," lanjut Jenny. (dhi/gal)
Menurut Country Manager AMD Indonesia Jenny Susanto, ekosistem personal computer (PC) di Indonesia masih akan terus bertahan setidaknya hingga 5 tahun mendatang.
"Memang pasar perangkat mobile bertumbuh sangat pesat di pasar global, termasuk Indonesia. Namun, mayoritas pengguna di Indonesia masih menjadikan desktop PC sebagai perangkat utama untuk kebutuhan pekerjaan dan hiburan," jelas Jenny.
Lebih lanjut Jenny menjelaskan, visi global AMD untuk jangka panjang memang sudah mulai mengarah pada perangkat mobile. Dukungan terhadap PC tentu tidak akan dilupakan. Sebab, di sektor bisnis prosesor PC, AMD memiliki posisi khusus di kalangan para gamer.
Atas dasar itulah, ekosistem PC khususnya berbagai produk yang ditujukan bagi kebutuhan gaming masih akan menjadi fokus utama AMD.
"Eksistensi PC akan terus disokong oleh para gamer. Desktop PC masih akan menjadi pilihan utama para gamer karena pertumbuhan pasar konsol game tergolong lambat, terutama di wilayah Asia Pasifik," lanjut Jenny. (dhi/gal)