Sukses

Hacker Elit Tewas Sebelum Peragakan Hacking Jantung Implan

Barnaby Jack pun dianggap tewas secara misterius. Rencananya, dia akan memperlihatkan celah keamanan di pompa insulin.

Seorang hacker elit bernama Barnaby Jack tewas seminggu menjelang ajang yang memamerkan aksi para hacker terbaik dunia, Black Hat. Hingga saat ini belum diketahui secara detail mengenai penyebab tewasnya Barnaby Jack di San Francisco, Amerika Serikat.

Dilansir dari laman Guardian yang Liputan6.com kutip Minggu (28/7/2013), Barnaby Jack pun dianggap tewas secara misterius. Sebab rencananya, hacker berusia 35 tahun itu akan memperlihatkan celah keamanan di pompa insulin. Dengan cara ini, seorang hacker pun bisa memberikan dosis fatal dari jarak sekitar sembilan meter. Tentu ini membahayakan bagi pengguna jantung implan.

Setelah memperlihatkan celah keamanan ini di ajang tahunan Black Hat yang berlangsung di Las Vegas nanti, Barnaby Jack ingin agar perusahaan medis bisa melakukan antisipasi. Tentu pengguna jantung implan pun akan merasakan aman dan tak merasakan ancaman hacker, atau dengan kata lain: agar tak bisa 'dibunuh dari jarak jauh'.

"Tujuan saya agar tak ada yang bisa disakiti dengan cara ini, karena ini sulit untuk dilakukan," ucap Jack dalam suatu wawancara kepada BBC tahun 2012 lalu.

Salah seorang teman dekat Jack yang juga Kepala Peneliti di CloudVoluime Inc, Matthieu Suiche, menyebut Jack sebagai peneliti brilian yang pernah dikenalnya. "Tak banyak yang bisa diceritakan, kecuali dia merupakan peneliti brilian yang sulit ditemukan dan juga sebagai teman yang baik," ujarnya.

Mengenai proyek peretasan yang sedang dikembangkan Jack, Suiche pun menyebut Jack berusaha menyelamatkan banyak orang dengan penelitiannya. "Sedikit orang yang cukup gila untuk menantang aturan, dengan pendekatan hidup di paragdigma yang tak konvensional dan berani berbicara untuk memberikan kontribusi bagi perubahan di dunia," tutur Suiche.

Rencananya, Jack akan memberikan presentasi bertema "Perangkat medis yang bisa diimplementasikan: Meretas manusia". Dengan presentasinya, Jack menjelaskan kalau perangkat bisa dikendalikan, tapi ada banyak cara untuk meningkatkan keamanan.

Tak Terganti

Penyelenggara acara Black Hat pun menyatakan duka cita atas tewasnya Jack. Hingga saat ini waktu presentasi Jack masih lowong, tapi Black Hat masih belum bisa menemukan pengganti.

"Barnaby punya kemampuan untuk menguasai teknologi yang sulit dan riset yang penuh intrik, menjadikannya bisa disentuh dan bisa diakses agar semua orang bisa memelajarinya," demikian pernyataan penyelenggara Black Hat.

"Black Hat tak akan menggantikan posisi Barnaby pada Kamis, 1 Agustus mendatang. Tak mungkin ada yang bisa menggantikannya, atau ada yang mau mencoba menggantikannya," lanjutnya.

Ketika tewas, Barnaby Jack masih tercatat sebagai peneliti di perusahaan keamanan IOActive. Di akun Twitter, perusahaan itu pun mengungkapkan duka cita karena ditinggal hacker terbaiknya.

"Hilang tapi tak terlupakan, pembajak tercinta kami Barnaby Jack telah tiada. Dia merupakan master hacker dan teman terbaik. Ini untuk kamu, Barnes!", demikian yang ditulis akun IOActive.

Dilansir dari laman BBC, Jack menjadi hacker elit populer setelah mendemonstrasikan peretasan mesin ATM. Metode yang diperagakannya pada tahun 2010 itu pun memperlihatkan uang 'mengucur' keluar setelah diretasnya. Oleh sebagian orang, metode ini kemudian dinamakan "Jackpotting". (gal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.