Kontroversi mengenai penyadapan yang dilakukan Pemerintah Amerika Serikat melalui National Security Agency masih ramai hingga sekarang. Meski begitu, NSA tetap ingin terlihat eksis, bahkan memberikan penghargaan kepada insinyur Google, perusahaan yang diduga terlibat operasi penyadapan rahasia itu.
Adalah Joseph Bonneau, insinyur Google yang mendapatkan penghargaan dari NSA untuk kategori "Karya Ilmiah Terbaik untuk Cybersecurity Secara Ilmiah". Bonneau sekaligus menjadi orang pertama yang mendapatkan penghargaan ini.
Dilansir dari laman The Verge, Senin (29/7/2013), karya tulis yang dibuat Bonneau berjudul "The Science of Guessing" atau "Sains untuk Memprediksi". Di tulisannya, Bonneau melakukan analisis terhadap lebih dari 70 juta password yang digunakan. Ini untuk mencari tahu mengapa begitu banyak yang payah untuk membuat password yang kuat.
"Bahkan untuk komunitas dengan bahasa yang jaih berbeda juga memilih password lemah yang sama," demikian salah satu kesimpulan Bonneau, yang juga Peneliti di Universitas Cambridge ini.
Dalam sebuah post di blognya, Bonneau mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diterimanya. Tapi Bonneau menolak upaya NSA untuk mengumpulkan dokumen pribadi dari masyarakat umum. "Saya tak berpikir masyarakat bebas akan sesuai dengan organisasi seperti NSA dalam wujudnya saat ini," tulisnya.
Bonneau bahkan menyindir mengenai isu adanya upaya penyadapan yang dilakukan NSA. "Fokus kami adalah untuk tetap mendukung isu publik dalam debat terkait penyadapan dan teknologi untuk mengembangkan kepentingan privasi," lanjutnya. "Tapi saya harap program penghargaan ini dibuat untuk meningkatkan keterikatan dengan para peneliti akademis, walaupun kecil tapi ini langkah positif".
Karya ilmiah itu memang pernah dipresentasikan Bonneau kepada para insinyur NSA dalam acara IEEE Symposium on Security and Privacy. Bonneau meyakinkan bahwa masalah Amerika ada di Washington, dan bukan di Markas Besar NSA di Fort Meade. Dalam hal ini adalah, kebijakan sangat berperan dalam menentukan peran NSA di pemerintahan. (gal)
Adalah Joseph Bonneau, insinyur Google yang mendapatkan penghargaan dari NSA untuk kategori "Karya Ilmiah Terbaik untuk Cybersecurity Secara Ilmiah". Bonneau sekaligus menjadi orang pertama yang mendapatkan penghargaan ini.
Dilansir dari laman The Verge, Senin (29/7/2013), karya tulis yang dibuat Bonneau berjudul "The Science of Guessing" atau "Sains untuk Memprediksi". Di tulisannya, Bonneau melakukan analisis terhadap lebih dari 70 juta password yang digunakan. Ini untuk mencari tahu mengapa begitu banyak yang payah untuk membuat password yang kuat.
"Bahkan untuk komunitas dengan bahasa yang jaih berbeda juga memilih password lemah yang sama," demikian salah satu kesimpulan Bonneau, yang juga Peneliti di Universitas Cambridge ini.
Dalam sebuah post di blognya, Bonneau mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diterimanya. Tapi Bonneau menolak upaya NSA untuk mengumpulkan dokumen pribadi dari masyarakat umum. "Saya tak berpikir masyarakat bebas akan sesuai dengan organisasi seperti NSA dalam wujudnya saat ini," tulisnya.
Bonneau bahkan menyindir mengenai isu adanya upaya penyadapan yang dilakukan NSA. "Fokus kami adalah untuk tetap mendukung isu publik dalam debat terkait penyadapan dan teknologi untuk mengembangkan kepentingan privasi," lanjutnya. "Tapi saya harap program penghargaan ini dibuat untuk meningkatkan keterikatan dengan para peneliti akademis, walaupun kecil tapi ini langkah positif".
Karya ilmiah itu memang pernah dipresentasikan Bonneau kepada para insinyur NSA dalam acara IEEE Symposium on Security and Privacy. Bonneau meyakinkan bahwa masalah Amerika ada di Washington, dan bukan di Markas Besar NSA di Fort Meade. Dalam hal ini adalah, kebijakan sangat berperan dalam menentukan peran NSA di pemerintahan. (gal)