Microsoft akan mengganti nama layanan penyimpanan awan (cloud) miliknya -- SkyDrive -- terkait kasus pelanggaran hak merek dagang. Pengadilan Inggris memutuskan nama Sky telah melanggar merek dagang yang dimiliki oleh BSkyB.
British Sky Broadcasting (BSkyB) Group telah memenangkan kasus perseteruan hak merek dagang dengan Microsoft. Sebelumnya BSkyB komplain bahwa produk SkyDrive milik Microsoft dapat menyebabkan kebingungan publik dengan layanan broadband Sky milik mereka.
Hakim pengadilan Inggris akhirnya mengabulkannya. Keputusan itu mengakibatkan Microsoft harus mempertimbangkan pemakaian branding yang lain.
Pada kasus ini, Microsoft memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas keputusan tersebut. Raksasa software asal Redmond itu memilih untuk mengubah nama SkyDrive. Namun belum diketahui nama apa yang akan dipakai Microsoft.
Beruntung BSkyB masih membolehkan Microsoft untuk terus menggunakan nama merek Sky untuk jangka waktu tertentu untuk memudahkan Microsoft transisi ke nama baru.
"Kami sangat senang sudah mencapai titik kesepakatan setelah Microsoft setuju untuk tidak mengajukan banding atas pelanggaran merek dagang terkait layanan SkyDrive-nya," kata perwakilan Sky kepada Pocket-lint yang dikutip Jumat (2/8/2013).
Ini adalah kedua kalinya Microsoft terpaksa harus mengubah atau berhenti menggunakan nama merek dagang tertentu. Sebelumnya Microsoft diharuskan menggganti nama 'Metro' untuk desain tile pada Windows 8 dan Windows Phone karena ditentang oleh perusahaan Jerman Metro AG dan berpotensi tersangkut hukum. Microsoft akhirnya mengubah nama itu sebelum kasus sampai ke pengadilan. (dew)
British Sky Broadcasting (BSkyB) Group telah memenangkan kasus perseteruan hak merek dagang dengan Microsoft. Sebelumnya BSkyB komplain bahwa produk SkyDrive milik Microsoft dapat menyebabkan kebingungan publik dengan layanan broadband Sky milik mereka.
Hakim pengadilan Inggris akhirnya mengabulkannya. Keputusan itu mengakibatkan Microsoft harus mempertimbangkan pemakaian branding yang lain.
Pada kasus ini, Microsoft memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas keputusan tersebut. Raksasa software asal Redmond itu memilih untuk mengubah nama SkyDrive. Namun belum diketahui nama apa yang akan dipakai Microsoft.
Beruntung BSkyB masih membolehkan Microsoft untuk terus menggunakan nama merek Sky untuk jangka waktu tertentu untuk memudahkan Microsoft transisi ke nama baru.
"Kami sangat senang sudah mencapai titik kesepakatan setelah Microsoft setuju untuk tidak mengajukan banding atas pelanggaran merek dagang terkait layanan SkyDrive-nya," kata perwakilan Sky kepada Pocket-lint yang dikutip Jumat (2/8/2013).
Ini adalah kedua kalinya Microsoft terpaksa harus mengubah atau berhenti menggunakan nama merek dagang tertentu. Sebelumnya Microsoft diharuskan menggganti nama 'Metro' untuk desain tile pada Windows 8 dan Windows Phone karena ditentang oleh perusahaan Jerman Metro AG dan berpotensi tersangkut hukum. Microsoft akhirnya mengubah nama itu sebelum kasus sampai ke pengadilan. (dew)