Sukses

Edward Snowden Dapat Tawaran Kerja dari `Facebook ala Rusia`

Vkontakte yang dikenal sebagai "Facebook asal Rusia" itu tampak tak keberatan dengan status Snowden yang merupakan buronan Pemerintah AS.

Pemerintah Rusia telah memberikan suaka dan perlindungan kepada Edward Snowden, pelaku pembocoran upaya penyadapan yang dilakukan Pemerintah Amerika Serikat melalui National Security Agency. Dengan suaka ini, Snowden yang merupakan kontraktor Allen Booz dan bekerja untuk NSA ini bisa keluar bandara Sheremetyevo, setelah tertahan di zona transit selama sebulan terakhir akibat status kewarganegaraan AS-nya dicabut.

Tapi Snowden sepertinya tak kesulitan untuk mencari kerja di Rusia. Sebab situs jejaring sosial Vkontakte menawarkan Snowden untuk bekerja di perusahaannya. Vkontakte yang dikenal juga sebagai "Facebook asal Rusia" itu tampak tak keberatan dengan status Snowden yang merupakan buronan Pemerintah AS.

"Kami mengundang Edward ke St Petersburg dan akan senang jika dia memilih untuk bergabung sebagai programmer di VKontakte," kata pendiri VKontakte, Pavel Durov, dilansir dari laman Cnet, Jumat (2/8/2013).

"Pada akhirnya, tak ada perusahaan internet yang lebih populer dari VK. Saya rasa Edward akan tertarik untuk melindungi jutaan data milik pengguna kami," lanjutnya.

Pemerintah Rusia telah memberikan suaka kepada Snowden untuk setahun ke depan. Snowden pun diberikan kesempatan untuk memperpanjang hingga satu tahun berikutnya, jika dia memang menginginkan.   

Atas suaka yang diberikan, Snowden yang merupakan eks pegawai Badan Intelijen AS (CIA) pun berterima kasih kepada Rusia atas suaka sementara yang diberikan. Ucapan terima kasih diberikan via situs Wikileaks yang mendampinginya selama ini. Dalam kesempatan itu, Snowden pun mengecam tindakan Pemerintah AS yang selama ini dianggap mempersulit proses pencarian suaka yang dilakukannya.

"Selama delapan bulan terakhir kita telah melihat pemerintah (Presiden AS Barack) Obama tak menghormati hukum internasional dan hukum domestik. Tapi pada akhirnya, hukum pula yang menang," demikian pernyataan Snowden, dikutip dari BBC.

(gal)
Video Terkini