Sukses

Bos Oracle: Apple Merosot Tanpa Steve Jobs

Apple memang terlihat menurun. Hal ini tak hanya terlihat dari saham yang terus merosot di bursa saham, tapi juga kurangnya inovasi produk.

Apple memang identik dengan sosok Steve Jobs. Selain merupakan pendiri perusahaan, Steve Jobs dianggap sebagai sang jenius yang menjadikan Apple sukses menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia.

Kejeniusan Steve Jobs pun diakui Larry Ellison, CEO raksasa jaringan Oracle yang juga sahabat Steve Jobs. Dalam sebuah wawancara dengan Charlie Rose dari jaringan televisi CBS News, Charlie Rose menyebut Apple sangat melambung tinggi saat kembali dipimpin Steve Jobs.

Di periode '80an, Steve Jobs memang sempat dipecat oleh Dewan Direksi Apple. Meski seorang pendiri, Jobs yang bertikai dengan John Sculley yang merupakan CEO saat itu, terpaksa meninggalkan perusahaan yang didirikannya. Sontak, Apple jatuh tanpa sentuhan Steve Jobs.

Steve Jobs kembali ke Apple setelah perusahaan berlogo apel tergigit itu membeli NexT, perusahaan komputer yang didirikan Jobs, pada 1996. Setelah itu Jobs pun kembali meraih posisi puncak dengan menjabat CEO pada 2000. Apple pun kembali ke masa jayanya, hingga kemudian Steve Jobs meninggal dunia pada 2011. Posisinya kemudian digantikan Tim Cook yang kini menjabat CEO Apple.

"Yah, seperti yang kemudian kita tahu... Kita sudah mengalami pengalaman itu. Ini sudah pernah kita lalui," ucap Ellison dikutip dari The Verge, Rabu (14/8/2013). "Kita melihat Apple tanpa Steve Jobs... (Ellison memperlihatkan jarinya yang memperlihatkan gerakan menukik dari atas ke bawah)".

Saat ini Apple memang terlihat menurun. Hal ini tak hanya terlihat dari saham yang terus merosot di bursa saham. Apple juga dianggap tak inovatif karena belum merilis produk terbarunya.

Tapi Tim Cook bukannya tak menyiapkan kejutan. Saat ini Apple sedang dikabarkan akan merilis iPhone terbaru dengan sejumlah fitur canggih. iPhone murah pun akan diluncurkan untuk meningkatkan penjualan.

Selain itu, Apple juga menyiapkan sejumlah perangkat masa depan. Salah satunya adalah iWatch, jam pintar yang merupakan pelopor produk yang bisa dikenakan atau wearable device, selain kacamata pintar Google Glass. (gal)