Kondisi nilai tukar rupiah yang saat ini terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) mengakibatkan harga kebutuhan terus meroket. Tak pelak harga perangkat elektronik termasuk ponsel pun ikut terkena imbasnya.
Namun BlackBerry sebagai salah satu produsen yang sempat mendominasi pasar ponsel pintar tanah air justru yakin hal tersebut tidak akan memberikan pengaruh. Kehadiran sejumlah seri teranyar dengan sistem operasi BB10 justru akan berpengaruh pada penurunan harga ponsel yang sudah rilis dan beredar di pasaran sebelumnya.
"Kami tidak khawatir dengan kondisi melemahnya rupiah seperti yang sedang terjadi saat ini. Salah satunya BlackkBerry Q5 yang baru dirilis resmi dengan harga Rp 3.999.000," ucap Ardho Fadholah selaku Senior Product Manager BlackBerry South East Asia di sela peluncuran BB Q5 di Gandaria City, kemarin.
Ardho pun menambahkan jika nantinya akan terjadi penurunan harga Q5, maka akan terjadi secara natural karena melihat pada kondisi pasar dan rentang waktu peluncuran produk. Fenomena turunnya harga perangkat elektronik sebagai pengaruh kehadiran perangkat baru sudah tidak asing lagi bagi sejumlah produsen, termasuk BlackBerry.
Senada dengan yang diungkapkan Ardho, Managing Director BlackBerry Indonesia Maspiyono Handoyo pun menyebut ada banyak faktor penentu naik turunnya harga sebuah perangkat di pasaran. Selain faktor nilai tukar rupiah, faktor kompetisi juga memiliki pengaruh.
"Sejak empat bulan terakhir penjualan ponsel BlackBerry masih kuat dan stabil, mengenai kenaikan harga masih perlu dikaji ulang dengan pihak distributor. Sejauh ini jika terjadi kenaikan harga pun hanya untuk tipe tertentu saja," tandas Maspiyono. (vin/gal)
BlackBerry Yakin Harga Ponselnya Tak Terpengaruh Lemahnya Rupiah
Jika terjadi penurunan harga Q5, maka terjadi secara natural karena melihat pada kondisi pasar dan rentang waktu peluncuran.
Advertisement