Novelis yang menghasilkan best seller di India, Chetan Bhagat, mendapat kecaman akibat tweet yang ditulisnya di akun jejaring sosial Twitter miliknya. Ini akibat Bhagat menghadirkan lelucon untuk mengkritik mata uang India Rupee yang terus merosot tajam. Kecaman muncul karena Bhagat mengaitkannya dengan pemerkosaan.
Dilansir dari laman AFP, Kamis (29/8/2013), Bhagat dikenal sebagai penulis untuk kisah romantis, lucu dan menghibur. Dia begitu populer di kalangan muda, terutama kelas menengah India. Tweet yang ditampilkannya pun kerap dianggap menghibur.
Hingga kemudian Bhagat menulis tweet:
Sebab pemerkosaan merupakan sebuah tragedi. Apalagi India dikenal sebagai negara yang kerap mengalami banyak kasus pemerkosaan dalam beberapa bulan terakhir. Bhagat pun dianggap tak memiliki empati terhadap para korban dengan menjadikan pemerkosaan sebagai bahan lelucon.
Portal berita India, Firstpost, bahkan 'menyerang' tajam tweet Bhagat tersebut. "Chetan Bhagat, lelucon tentang pemerkosaan itu tak lucu," tulisnya. "(Itu) memperlihatkan tak punya selera (humor) dan jelas hal bodoh," lanjutnya.
Adapun kejadian pemerkosaan yang dianggap paling mengenaskan menimpa pelajar berusia 23 tahun, Desember lalu. Gadis asal New Delhi itu menjadi korban pemerkosaan oleh sekelompok anggota gang di dalam bus, yang kemudian dilempar keluar. Korban kemudian.
Kejadian ini sontak menimbulkan aksi protes yang meminta pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap aksi pelecehan terhadap perempuan. Tapi pemerkosaan terus bergulir, coba saja Anda googling kalimat "pemerkosaan di India", maka beragam kasus pun akan muncul dalam beberapa bulan terakhir.
Lalu seberapa tinggi tingkat pemerkosaan di India? Menurut laporan Human Right Watch berdasarkan data Biro Perekaman Kejahatan Nasional di India, terdapat 24.206 kasus pemerkosaan yang dilaporkan ke polisi. Angka ini tentu jauh lebih banyak, sebab banyak korban pemerkosaan yang diprediksi tak mau melapor. (gal)
Dilansir dari laman AFP, Kamis (29/8/2013), Bhagat dikenal sebagai penulis untuk kisah romantis, lucu dan menghibur. Dia begitu populer di kalangan muda, terutama kelas menengah India. Tweet yang ditampilkannya pun kerap dianggap menghibur.
Hingga kemudian Bhagat menulis tweet:
The rupee is asking, is there no punishment for my rapist?Di tweet itu, Bhagat menganggap ada pemerkosaan terhadap rupee. Mata uang India, juga sejumlah negara Asia termasuk Indonesia, memang turun akibat dolar Amerika Serikat yang terus menguat. Tapi mengaitkannya dengan pemerkosaan berakibat fatal.
Sebab pemerkosaan merupakan sebuah tragedi. Apalagi India dikenal sebagai negara yang kerap mengalami banyak kasus pemerkosaan dalam beberapa bulan terakhir. Bhagat pun dianggap tak memiliki empati terhadap para korban dengan menjadikan pemerkosaan sebagai bahan lelucon.
Portal berita India, Firstpost, bahkan 'menyerang' tajam tweet Bhagat tersebut. "Chetan Bhagat, lelucon tentang pemerkosaan itu tak lucu," tulisnya. "(Itu) memperlihatkan tak punya selera (humor) dan jelas hal bodoh," lanjutnya.
Adapun kejadian pemerkosaan yang dianggap paling mengenaskan menimpa pelajar berusia 23 tahun, Desember lalu. Gadis asal New Delhi itu menjadi korban pemerkosaan oleh sekelompok anggota gang di dalam bus, yang kemudian dilempar keluar. Korban kemudian.
Kejadian ini sontak menimbulkan aksi protes yang meminta pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap aksi pelecehan terhadap perempuan. Tapi pemerkosaan terus bergulir, coba saja Anda googling kalimat "pemerkosaan di India", maka beragam kasus pun akan muncul dalam beberapa bulan terakhir.
Lalu seberapa tinggi tingkat pemerkosaan di India? Menurut laporan Human Right Watch berdasarkan data Biro Perekaman Kejahatan Nasional di India, terdapat 24.206 kasus pemerkosaan yang dilaporkan ke polisi. Angka ini tentu jauh lebih banyak, sebab banyak korban pemerkosaan yang diprediksi tak mau melapor. (gal)