Sukses

Kirim Pesan Persaudaraan, Hacker Suriah `Serang` Situs Marinir AS

Kelompok hacker Suriah menyebut Obama sebagai "pengkhianat" yang berusaha beraliansi dengan Al Qaeda.

Kelompok peretas atau hacker Syrian Electronic Army (SEA) yang mendukung pemerintah Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Bashar Al Assad kembali beraksi. Kali ini 'serangan' ditujukan ke situs Marinir Amerika Serikat. Aksi peretasan ini berlangsung saat Presiden AS Barack Obama bersiap meyakinkan Kongres AS untuk mengirim tentara dan melancarkan serangan ke Suriah.

Dilansir dari laman Reuters, Selasa (3/9/2013), SEA melakukan pengubahan wajah atau deface pada situs Marinir AS. SEA juga menyampaikan sebuah pesan kepada anggota Marinir AS, yang berisi permintaan untuk "menolak perintah" menyerang Suriah.

Dalam pesannya, SEA menyampaikan bahwa yang dilakukan pemerintah Suriah adalah melawan pasukan Al Qaeda selama tiga tahun terakhir. SEA mengaku memahami patriotisme yang dimiliki pasukan Marinir. Karena itu SEA menyebut Obama sebagai "pengkhianat" yang berusaha beraliansi dengan Al Qaeda.

"Obama adalah sang pengkhianat yang ingin menempatkan nyawa kalian dalam bahaya untuk menyelamatkan kepentingan Al Qaeda," tulisnya.

Tak hanya itu, SEA bahkan ikut menempelkan sejumlah foto enam orang yang menggunakan seragam militer AS, yang menyertakan pesan tak ingin terlibat peperangan di Suriah. Adapun alasan enam prajurit itu adalah tak ingin membantu Al Qaeda di Suriah.

Pasca peristiwa 9 September 2001, Al Qaeda memang menjadi kelompok yang dibenci sebagian besar warga AS. Sebab, Al Qaeda yang waktu itu dipimpin oleh Osama bin Laden dianggap bertanggung jawab atas serangan yang membunuh ribuan orang di menara kembar World Trade Center.

"Tentara Suriah seharusnya menjadi sekutu kalian, bukan musuh," tulis SEA. Tak hanya itu, bahkan SEA menyebut pesan ini dikirimkan oleh tentara Suriah yang mengaku "saudara" bagi tentara AS.
    
"Saudara kalian, tentara Suriah. Pesan disampaikan oleh SEA," tulisnya.

Menurut juru bicara Departemen Pertahanan, situs yang diretas merupakan situs bersifat komersial. Jadi situs yang diretas tidak masuk dalam jaringan Departemen Pertahanan, dan telah dinormalkan setelah beberapa jam.

Gedung Putih beralasan akan menyerang Suriah karena dianggap telah menggunakan senjata kimia untuk membunuh 1400 orang, yang sebagian besar merupakan anak-anak pada 21 Agustus lalu. Tapi Obama membutuhkan persetujuan Kongres AS untuk melakukan perang, sesuai Undang-Undang yang berlaku di AS. (gal)