Microsoft telah mengumumkan kesepakatan untuk membeli unit device and service, serta lisensi paten dan layanan pemetaan milik Nokia. Untuk mengakuisisi divisi yang memproduksi ponsel itu, Microsoft mengeluarkan dana sebesar US$ 4,99 miliar dan untuk lisensi paten sebesar US$ 2,18 miliar. Total uang yang dikeluarkan mencapai US$ 7,17 miliar.
Kesepakatan ini tentu menjadikan Nokia memiliki kesempatan lebih luas untuk menggunakan sistem operasi Windows Phone yang dirilis Microsoft. Meski begitu, Microsoft tetap meneguhkan komitmennya untuk mitra vendor lain yang juga menggunakan sistem operasi Windows Phone.
"Misi grup OS kami adalah untuk memungkinkan inovasi dari mitra hardware kami untuk 'bersinar' bersama platform Windows," kata Terry Myerson, Vice Presiden untuk sistem operasi di Microsoft, dikutip dari The Verge, Selasa (3/9/2013).
Saat ini Nokia telah menjual 80 persen perangkat Windows Phone secara global. Sisa pangsa pasar itu dikuasai gabungan mitra Microsoft lain, seperti Samsung, HTC, juga Huawei. Tentu dengan pembelian ini maka penggunaan Windows Phone oleh Nokia akan semakin masif. CEO Microsoft Steve Ballmer juga mengatakan alasan pembelian divisi ponsel Nokia. Salah satunya adalah untuk meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.
"Mengendalikan volume akan bisa meningkatkan ekosistem software dan hardware," ucap Ballmer kepada The Verge. "Kami berpikir menjadikan brand dan lini produk ini agar lebih sederhana dan lebih mudah untuk dikendalikan dan bisa investasi dengan kelihaian yang lebih luas untuk bisa membantu kami meningkatkan pangsa pasar dan posisi, juga tentu saja membantu aplikasi," lanjut Ballmer.
Posisi Microsoft memang unik. Beberapa waktu lalu Microsoft terkesan 'bersaing' dengan mitra hardware mereka saat memperkenalkan tablet Surface. Meski begitu Microsoft tetap gencar dalam menggaet mitra dan bisa meyakinkan mereka untuk tetap menggunakan Windows 8.
Posisi ini sepertinya sama seperti yang dimiliki Google. Sejumlah kekhawatiran dari mitra hardware juga sempat muncul ketika Google membeli Motorola. Tapi Google sukses meyakinkan mitranya untuk tetap menggunakan Android.
Google juga menggandeng mitra mereka saat merilis produk perangkat dalam lini produk Nexus terbaru. Ini menjadikan hubungan antara Google dan mitranya tetap erat, dan bisa meningkatkan penjualan. Tentu Microsoft bisa 'belajar' kepada Google dalam upaya meyakinkan para mitra hardware mereka. (gal)
Kesepakatan ini tentu menjadikan Nokia memiliki kesempatan lebih luas untuk menggunakan sistem operasi Windows Phone yang dirilis Microsoft. Meski begitu, Microsoft tetap meneguhkan komitmennya untuk mitra vendor lain yang juga menggunakan sistem operasi Windows Phone.
"Misi grup OS kami adalah untuk memungkinkan inovasi dari mitra hardware kami untuk 'bersinar' bersama platform Windows," kata Terry Myerson, Vice Presiden untuk sistem operasi di Microsoft, dikutip dari The Verge, Selasa (3/9/2013).
Saat ini Nokia telah menjual 80 persen perangkat Windows Phone secara global. Sisa pangsa pasar itu dikuasai gabungan mitra Microsoft lain, seperti Samsung, HTC, juga Huawei. Tentu dengan pembelian ini maka penggunaan Windows Phone oleh Nokia akan semakin masif. CEO Microsoft Steve Ballmer juga mengatakan alasan pembelian divisi ponsel Nokia. Salah satunya adalah untuk meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.
"Mengendalikan volume akan bisa meningkatkan ekosistem software dan hardware," ucap Ballmer kepada The Verge. "Kami berpikir menjadikan brand dan lini produk ini agar lebih sederhana dan lebih mudah untuk dikendalikan dan bisa investasi dengan kelihaian yang lebih luas untuk bisa membantu kami meningkatkan pangsa pasar dan posisi, juga tentu saja membantu aplikasi," lanjut Ballmer.
Posisi Microsoft memang unik. Beberapa waktu lalu Microsoft terkesan 'bersaing' dengan mitra hardware mereka saat memperkenalkan tablet Surface. Meski begitu Microsoft tetap gencar dalam menggaet mitra dan bisa meyakinkan mereka untuk tetap menggunakan Windows 8.
Posisi ini sepertinya sama seperti yang dimiliki Google. Sejumlah kekhawatiran dari mitra hardware juga sempat muncul ketika Google membeli Motorola. Tapi Google sukses meyakinkan mitranya untuk tetap menggunakan Android.
Google juga menggandeng mitra mereka saat merilis produk perangkat dalam lini produk Nexus terbaru. Ini menjadikan hubungan antara Google dan mitranya tetap erat, dan bisa meningkatkan penjualan. Tentu Microsoft bisa 'belajar' kepada Google dalam upaya meyakinkan para mitra hardware mereka. (gal)