Sukses

Microsoft Gratiskan Office 365 Untuk Organisasi Nonprofit

Tapi software gratis hanya tersedia untuk layanan yang berbasis komputasi awan atau cloud.

Pendiri Microsoft Bill Gates saat ini memang lebih dikenal sebagai seorang filantropis dan aktivis kemanusiaan ketimbang tokoh teknologi. Gates lebih aktif dalam mengurus yayasan dengan berbagai aktivitas kemanusiaan ketimbang memperkenalkan software atau merilis perangkat.

Tampaknya aktivitas Bill Gates ini juga berdampak terhadap kebijakan Microsoft. Dilansir dari laman Cnet, Rabu (11/9/2013), Microsoft akan menggratiskan lisensi software Office 365 untuk tujuan nonprofit. Dengan demikian tiap organisasi nirlaba bisa menggunakan aplikasi untuk aktivitas kerja ini tanpa dipungut biaya.

Tapi software gratis hanya tersedia untuk layanan yang berbasis komputasi awan atau cloud. Layanan ini termasuk aplikasi Office, email, kalender, konferensi video berkualitas HD, dan lainnya. Program donasi ini telah ditawarkan Microsoft kepada 41 negara yang tersebar di berbagai penjuru dunia.

"Dengan memilih solusi berbasis cloud yang tepat tentu akan meningkatkan efisiensi di organisasi Anda, menghemat biaya teknologi, dan meningkatkan kolaborasi," demikian pernyataan Microsoft mengenai program ini.

Biaya baru dikenakan jika organisasi nirlaba itu hendak melakukan peningkatan atau upgrade, dari layanan yang hanya berbasis cloud ke versi desktop. Meski begitu, harga yang ditawarkan masih lebih murah. Biaya bulanan yang dikenakan untuk tiap organisasi sekitar US$ 4,5. Bandingkan dengan US$ 20 untuk harga normal.

Donasi ini merupakan bagian dari program yang lebih besar milik Microsoft, yang bernama "Technology for Good". Microsoft memang menggratiskan software dengan bernilai hingga US$ 2 juta untuk program ini.

"Di tangan organisasi nonprofit, teknologi bisa meningkatkan produktivitas, meningkatkan efektivitas, dengan kolaborasi yang lebih baik. Ini juga meningkatkan layanan ke komunitas baru dan individu yang membutuhkan," tulis Microsoft.

"Bagaimanapun, teknologi bisa menjadi sangat bertenaga dan membuka kesempatan menarik baru bagi lembaga nonproft dalam mencapai misi dan meningkatkan dampak kinerja mereka," lanjut Microsoft. (gal)