Facebook merupakan sebuah fenomena. Dengan menawarkan platform untuk aktivitas sosial di dunia maya, Facebook sukses mencetak rekor 1 miliar pengguna di seluruh dunia. Tapi CEO dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg tak mau merasa puas diri.
Dilansir dari laman TechCrunch, Kamis (12/9/2013), Zuckerberg mengungkap misi ambisius jejaring sosial buatannya. "Menjadikan dunia lebih terbuka dan terhubung," kata Zuckerberg saat menjadi pembicara di acara TechCrunch Disrupt.
Beberapa waktu lalu, Zuckerberg membentuk koalisi dengan enam perusahaan internet lain untuk membuat internet.org. Koalisi ini dibuat untuk menghadirkan akses internet ke dua pertiga penduduk dunia yang belum terjangkau internet.
Koalisi ini juga membangun teknologi kompresi data baru, pengembangan infrastruktur jaringan, serta bisnis model yang membuat internet makin mudah dijangkau dengan paket data yang murah. Ini tentu saja penting, sebab data internet yang mahal sering dianggap menjadi kendala, dan bukan hanya harga perangkat yang mahal.
"Taktik bisa berubah tiap saat. Tapi misi tak pernah berubah," kata Zuckerberg.
Meski tujuannya baik, tetap saja koalisi yang dirintis Zuck ini juga menuai kritik. Ada yang menganggap koalisi ini sebagai upaya Facebook untuk memperbanyak pengguna. Tapi menurut Zuck, misi inti dari koalisi inilah yang terpenting, yaitu membuka akses internet yang lebih luas untuk pendidikan, pemberdayaan, dan mobilitas ekonomi.
"Ada perusahaan yang memposisikan diri dari apa yang telah mereka lakukan. Ada juga perusahaan yang memposisikan diri dengan menciptakan cara nyata dalam mengubah dunia," kata Zuck.
Ini juga yang menjadi alasan Zuck mengidolakan Bill Gates. Sebab pendiri Microsoft itu memang sukses dalam menjalankan misi mulianya: "Satu komputer di tiap meja dan di tiap rumah".
Zuck pun menganggap sebuah nilai kebaikan terkadang memang tak populer, dan butuh cara unik agar dikenal orang. "Saya salah satu orang yang percaya kalau nilai akan punya manfaat ketika dianggap kontroversial," ucapnya.
Facebook sendiri memiliki nilai perusahaan dalam slogan "Make Fast and Break Things". Ini berarti pegawainya didesak untuk terus membangun, bereksperimen cepat, dan tak puas diri dengan suatu produk hingga sempurna. "Tapi kadang ada baiknya juga untuk memperlambat laju dan memperbaiki kesalahan," ucapnya sambil tertawa.
Zuck juga mengaku tak puas meski Facebook sudah memiliki miliaran pengguna. Lalu apakah pria yang drop out dari Universitas Harvard ini ingin semua orang memiliki akun Facebook?
"Tentu saja. Tapi saya pikir itu tidak realistis," jawabnya.
Merasa disudutkan, Zuck lalu mengatakan kalau hal paling penting adalah bukan mengenai pengguna Facebook, melainkan akses internet yang lebih luas. Internet.org pun dibuat untuk memenuhi hasrat manusia yang ingin selalu terhubung, meskipun tak melalui Facebook. (gal)
Dilansir dari laman TechCrunch, Kamis (12/9/2013), Zuckerberg mengungkap misi ambisius jejaring sosial buatannya. "Menjadikan dunia lebih terbuka dan terhubung," kata Zuckerberg saat menjadi pembicara di acara TechCrunch Disrupt.
Beberapa waktu lalu, Zuckerberg membentuk koalisi dengan enam perusahaan internet lain untuk membuat internet.org. Koalisi ini dibuat untuk menghadirkan akses internet ke dua pertiga penduduk dunia yang belum terjangkau internet.
Koalisi ini juga membangun teknologi kompresi data baru, pengembangan infrastruktur jaringan, serta bisnis model yang membuat internet makin mudah dijangkau dengan paket data yang murah. Ini tentu saja penting, sebab data internet yang mahal sering dianggap menjadi kendala, dan bukan hanya harga perangkat yang mahal.
"Taktik bisa berubah tiap saat. Tapi misi tak pernah berubah," kata Zuckerberg.
Meski tujuannya baik, tetap saja koalisi yang dirintis Zuck ini juga menuai kritik. Ada yang menganggap koalisi ini sebagai upaya Facebook untuk memperbanyak pengguna. Tapi menurut Zuck, misi inti dari koalisi inilah yang terpenting, yaitu membuka akses internet yang lebih luas untuk pendidikan, pemberdayaan, dan mobilitas ekonomi.
"Ada perusahaan yang memposisikan diri dari apa yang telah mereka lakukan. Ada juga perusahaan yang memposisikan diri dengan menciptakan cara nyata dalam mengubah dunia," kata Zuck.
Ini juga yang menjadi alasan Zuck mengidolakan Bill Gates. Sebab pendiri Microsoft itu memang sukses dalam menjalankan misi mulianya: "Satu komputer di tiap meja dan di tiap rumah".
Zuck pun menganggap sebuah nilai kebaikan terkadang memang tak populer, dan butuh cara unik agar dikenal orang. "Saya salah satu orang yang percaya kalau nilai akan punya manfaat ketika dianggap kontroversial," ucapnya.
Facebook sendiri memiliki nilai perusahaan dalam slogan "Make Fast and Break Things". Ini berarti pegawainya didesak untuk terus membangun, bereksperimen cepat, dan tak puas diri dengan suatu produk hingga sempurna. "Tapi kadang ada baiknya juga untuk memperlambat laju dan memperbaiki kesalahan," ucapnya sambil tertawa.
Zuck juga mengaku tak puas meski Facebook sudah memiliki miliaran pengguna. Lalu apakah pria yang drop out dari Universitas Harvard ini ingin semua orang memiliki akun Facebook?
"Tentu saja. Tapi saya pikir itu tidak realistis," jawabnya.
Merasa disudutkan, Zuck lalu mengatakan kalau hal paling penting adalah bukan mengenai pengguna Facebook, melainkan akses internet yang lebih luas. Internet.org pun dibuat untuk memenuhi hasrat manusia yang ingin selalu terhubung, meskipun tak melalui Facebook. (gal)