Sukses

Indonesia Bisa Jadi Contoh Kebebasan Berekspresi di Internet

Indonesia punya peran penting sebagai mercusuar dari negara-negara sekitar tentang kebebasan berekspresi yang lebih baik.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dipastikan akan menjadi tuan rumah acara konferensi internasional Internet Governance Forum (IGF) 2013. Acara itu akan dihadiri oleh ribuan para pemangku kepentingan internet di dunia. Persiapan terus dilakukan agar acara berjalan lancar.

Sebagai salah satu bagian dari multi-stakeholder internet di Indonesia, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yakin dari konferensi ini Indonesia bisa banyak belajar.

"IGF dapat memberikan banyak ide, konsep ide itu nantinya bisa dibawa dan diterapkan di negara masing-masing. Itu yang kami rasakan setelah ikut IGF tahun 2010 lalu," kata Ketua Umum APJII Semmy Pangerapan di acara media briefing IGF 2013 di Hotel Gren Alia Cikini, Kamis (12/9/2013). 

Menurut Sammy, para pemangku kepentingan internet di dunia nantinya dapat saling bertukar pikiran untuk menciptakan tata kelola internet yang lebih baik.

"Indonesia bisa menjadi contoh. Kita terdiri dari banyak pulau, etnik, budaya, bahasa, agama bahkan keragaman teknologi. Dengan keragaman itu kita mampu mengelola internet dari Sabang sampai Merauke. Di sinilah bisa ditunjukkan bahwa Indonesia bisa memberikan contoh yang baik, bagaimana mengelola internet dalam konteks regional maupun global," papar Sammy.

Indonesia sudah sepatutnya bangga karena baru kali ini para pemangku kepentingan internet bisa duduk bersama. Sebelumnya masing-masing pihak punya perspektif sendiri-sendiri, tak mau mendengar atau berdialog untuk saling memahami.

Dalam konteks regional, Indonesia punya peran penting sebagai mercusuar dari negara-negara sekitar tentang kebebasan berekspresi yang lebih baik. "Kami juga berupaya mendukung organisasi lain untuk ikut aktif menyumbangkan pemikiran mereka," imbuh Sammy lagi.

Konferensi IGF 2013 rencananya akan dilangsungkan di Nusa Dua, Bali pada 22-25 Oktober 2013. Pertemuan ini akan dihadiri sekitar 2.500 para pemangku kepentingan (stakeholder) di bidang Internet dari penjuru dunia.

Mereka akan mendiskusikan tentang tata-kelola Internet secara inklusif, transparan, akuntabel dan egaliter. Total biaya yang dibutuhkan acara IGF 2013 disebutkan mencapai Rp 22 milyar.