Internet memang sudah menjadi teknologi yang mengubah gaya hidup dan perilaku manusia modern, termasuk dalam hal berbelanja. Dengan semakin maju dan canggihnya smartphone yang ada saat ini, belanja pun mulai ramai dilakukan melalui perangkat mobile tersebut.
Dilansir dari laman Mashable, Selasa (17/9/2013) meski dianggap sebagai negara yang sering melakukan sensor di internet, ternyata China menjadi negara dengan tingkat belanja via smartphone yang terbesar di dunia. Informasi ini diketahui berdasarkan penelitian yang dilakukan menurut lembaga riset Statista pada Juni 2013.
Setidaknya 18 persen pengguna smartphone internet di China mengaku pernah belanja via perangkat mobile. Sedangkan peringkat kedua ditempati India, dengan 15 persen. Jika melihat besarnya pangsa pasar smartphone di China dan India, tentu persentase ini dianggap wajar.
Peringkat ketiga ditempati Inggris dengan 10 persen. Sedangkan posisi empat dan lima ditempati Australia dan Amerika Serikat yang sama-sama mendapat 8 persen.
Posisi berikutnya ditempati Jerman dengan 6 persen, Swedia dengan 5 persen, Kanada dan Italia dengan 4 persen, serta Perancis dengan 2 persen.
Dengan informasi ini, tentu menjadi gambaran kalau pengguna internet di Inggris, AS, atau negara Eropa lainnya masih melakukan belanja online via laptop atau PC. Apalagi ini didukung dengan banyaknya situs e-commerce yang mapan seperti Amazon atau BestBuy.
Sayangnya belum diketahui angka belanja online via perangkat mobile di Indonesia. Dengan ramainya penjualan perangkat mobile, bukan tak mungkin tingkat belanja online via mobile di Indonesia juga ramai dilakukan. (gal)
Dilansir dari laman Mashable, Selasa (17/9/2013) meski dianggap sebagai negara yang sering melakukan sensor di internet, ternyata China menjadi negara dengan tingkat belanja via smartphone yang terbesar di dunia. Informasi ini diketahui berdasarkan penelitian yang dilakukan menurut lembaga riset Statista pada Juni 2013.
Setidaknya 18 persen pengguna smartphone internet di China mengaku pernah belanja via perangkat mobile. Sedangkan peringkat kedua ditempati India, dengan 15 persen. Jika melihat besarnya pangsa pasar smartphone di China dan India, tentu persentase ini dianggap wajar.
Peringkat ketiga ditempati Inggris dengan 10 persen. Sedangkan posisi empat dan lima ditempati Australia dan Amerika Serikat yang sama-sama mendapat 8 persen.
Posisi berikutnya ditempati Jerman dengan 6 persen, Swedia dengan 5 persen, Kanada dan Italia dengan 4 persen, serta Perancis dengan 2 persen.
Dengan informasi ini, tentu menjadi gambaran kalau pengguna internet di Inggris, AS, atau negara Eropa lainnya masih melakukan belanja online via laptop atau PC. Apalagi ini didukung dengan banyaknya situs e-commerce yang mapan seperti Amazon atau BestBuy.
Sayangnya belum diketahui angka belanja online via perangkat mobile di Indonesia. Dengan ramainya penjualan perangkat mobile, bukan tak mungkin tingkat belanja online via mobile di Indonesia juga ramai dilakukan. (gal)