Smartfren tak hanya meluncurkan smartphone yang berbasis Android. Sebuah smartphone berbasis Windows Phone 8 pun ikut dipasarkan, dan bekerja sama dengan Huawei untuk merilis Ascend W1. Bagi Huawei, ini juga merupakan pertama kalinya perusahaan asal China itu merilis smartphone berbasis Windows Phone.
Huawei memperkenalkan Ascend W1 di awal tahun dalam ajang Consumer Electronic Show 2013. Awalnya, Ascend W1 hanya dipasarkan untuk kawasan China. Tapi Smartfren berhasil membawanya ke Indonesia secara eksklusif dengan penawaran bundling khusus.
Ascend W1 menjadi perangkat WP8 yang hadir untuk segmen menengah. Sepertinya Huawei memang ingin bersaing dengan Nokia yang merilis Lumia 520 dan 620 untuk segmen yang sama. Tak heran jika di Indonesia harganya cukup menarik, yaitu Rp 1,999 juta.
Tapi seperti apa kinerjanya? Berikut paparannya:
Huawei memperkenalkan Ascend W1 di awal tahun dalam ajang Consumer Electronic Show 2013. Awalnya, Ascend W1 hanya dipasarkan untuk kawasan China. Tapi Smartfren berhasil membawanya ke Indonesia secara eksklusif dengan penawaran bundling khusus.
Ascend W1 menjadi perangkat WP8 yang hadir untuk segmen menengah. Sepertinya Huawei memang ingin bersaing dengan Nokia yang merilis Lumia 520 dan 620 untuk segmen yang sama. Tak heran jika di Indonesia harganya cukup menarik, yaitu Rp 1,999 juta.
Tapi seperti apa kinerjanya? Berikut paparannya:
2 dari 7 halaman
Desain
Smartphone ini hadir dengan desain khas yang dimiliki perangkat Windows Phone. Sepintas, bentuknya memang mirip dengan produk Lumia lain atau HTC 8S. Tapi tulisan "Huawei" yang tercantum di atas pada bagian muka menjadikan yang melihatnya paham kalau smartphone ini besutan Huawei.
Ada dua warna yang ditawarkan, yaitu biru dan putih. Sisi warna yang melekat pada casing terlihat menyatu dengan layar berukuran 4 inci yang didominasi warna hitam di frame layar.
Di bagian belakang, kamera utama terlihat menonjol di tengah sebelah atas, dengan LED flash di sebelahnya. Tulisan serta logo Smartfren dan Windows Phone tersemat di casing belakang. Di sebelah bawah bagian belakang terlihat speaker untuk suara. Di belakang, cover juga bisa dibuka dengan mudah dengan menggunakan jari. Susunan bagian dalam casing smartphone dual-SIM ini terlihat begitu rapi di baliknya.
Di sisi sebelah kanan layar terlihat tombol untuk volume. Sedangkan di sisi kanan terdapat tombol shortcut untuk langsung membuka aplikasi kamera. Di sisi atas terdapat tombol power, sedangkan di sisi bawah terdapat slot microUSB.
Smartphone ini hadir dengan desain khas yang dimiliki perangkat Windows Phone. Sepintas, bentuknya memang mirip dengan produk Lumia lain atau HTC 8S. Tapi tulisan "Huawei" yang tercantum di atas pada bagian muka menjadikan yang melihatnya paham kalau smartphone ini besutan Huawei.
Ada dua warna yang ditawarkan, yaitu biru dan putih. Sisi warna yang melekat pada casing terlihat menyatu dengan layar berukuran 4 inci yang didominasi warna hitam di frame layar.
Di bagian belakang, kamera utama terlihat menonjol di tengah sebelah atas, dengan LED flash di sebelahnya. Tulisan serta logo Smartfren dan Windows Phone tersemat di casing belakang. Di sebelah bawah bagian belakang terlihat speaker untuk suara. Di belakang, cover juga bisa dibuka dengan mudah dengan menggunakan jari. Susunan bagian dalam casing smartphone dual-SIM ini terlihat begitu rapi di baliknya.
Di sisi sebelah kanan layar terlihat tombol untuk volume. Sedangkan di sisi kanan terdapat tombol shortcut untuk langsung membuka aplikasi kamera. Di sisi atas terdapat tombol power, sedangkan di sisi bawah terdapat slot microUSB.
Advertisement
3 dari 7 halaman
Layar dan User Interface
Ascend W1 menggunakan layar LCD dengan teknologi IPS berukuran 4 inci. Huawei menggunakan teknologi One Glass Solution untuk mengeliminasi jarak antara panel dengan layar. Hal ini sebenarnya terasa ketika menyentuhkan jari ke layar, maka seperti merasakan sensasi menyentuh kulit. Lebih kenyal dan tak kaku seperti menyentuh kaca.
Resolusi yang dihadirkan terbilang standar, hanya 800 x 480 piksel dengan kepadatan 233 piksel per inci. Layar juga multitouch, dengan respon terhadap 4 jari sekaligus.
Bagian muka juga terlihat begitu sederhana dengan kehadiran tiga tombol virtual "back", "home", dan "search" di sisi bawah. Sedangkan tampilan antarmuka khas Windows Phone 8 dengan livetile.
Di layar utama, sejumlah kustomisasi bisa dilakukan. Sayangnya kustomisasi hanya bisa mengatur ukuran kotak, baik itu memperbesar, memperkecil, atau menjadikannya persegi panjang. Sejumlah aplikasi juga bisa dimajukan ke depan, atau "pin to start".
Ada sejumlah kotak yang bisa dioptimalkan dalam fungsi sehari-hari, misalnya saja People Hub yang mensinergikan daftar kontak dengan jejaring sosial.
Selain layar muka, saat slide layar ke sebelah kiri, maka seluruh aplikasi yang terinstal akan muncul dari sebelah kanan layar.
Â
Ascend W1 menggunakan layar LCD dengan teknologi IPS berukuran 4 inci. Huawei menggunakan teknologi One Glass Solution untuk mengeliminasi jarak antara panel dengan layar. Hal ini sebenarnya terasa ketika menyentuhkan jari ke layar, maka seperti merasakan sensasi menyentuh kulit. Lebih kenyal dan tak kaku seperti menyentuh kaca.
Resolusi yang dihadirkan terbilang standar, hanya 800 x 480 piksel dengan kepadatan 233 piksel per inci. Layar juga multitouch, dengan respon terhadap 4 jari sekaligus.
Bagian muka juga terlihat begitu sederhana dengan kehadiran tiga tombol virtual "back", "home", dan "search" di sisi bawah. Sedangkan tampilan antarmuka khas Windows Phone 8 dengan livetile.
Di layar utama, sejumlah kustomisasi bisa dilakukan. Sayangnya kustomisasi hanya bisa mengatur ukuran kotak, baik itu memperbesar, memperkecil, atau menjadikannya persegi panjang. Sejumlah aplikasi juga bisa dimajukan ke depan, atau "pin to start".
Ada sejumlah kotak yang bisa dioptimalkan dalam fungsi sehari-hari, misalnya saja People Hub yang mensinergikan daftar kontak dengan jejaring sosial.
Selain layar muka, saat slide layar ke sebelah kiri, maka seluruh aplikasi yang terinstal akan muncul dari sebelah kanan layar.
Â
4 dari 7 halaman
Kinerja dan Performa
Kinerja yang dihasilkan Ascend W1 cukup mumpuni, dengan prosesor dual core Snapdragon S4 dengan clocking 1,2 GHz dari Qualcomm dan grafis Adreno 305. RAM yang disematkan juga 512 MB, tentu banyak aplikasi berat yang sulit dibuka dengan minimnya RAM.
Tentu kinerja ini terbilang lumayan untuk menjalankan aplikasi Windows Phone. Apalagi game di Windows Phone masih terbilang ringan dan tak berat seperti yang biasa dihadirkan untuk iOS atau Android. Meski begitu, game ringan seperti Angry Birds tetap bisa berjalan optimal di Ascend W1.
Saat dilakukan pengukuran benchmark dengan Antutu, secara keseluruhan Ascend W1 mendapat nilai 9765. Tentu ini memperlihatkan nilai yang lumayan, kan. Hasil rinci dari uji benchmark bisa dilihat dalam foto di atas.
Untuk media penyimpanan, Ascend W1 memiliki kapasitas hingga 4GB. Kapasitas pun bisa ditambah dengan adanya slot microSD hingga 32 GB. Ponsel ini juga memakai baterai Li Ion 1950 mAh, yang bisa bertahan digunakan sehari-semalam.
Advertisement
5 dari 7 halaman
Konektivitas
Ascend W1 mengandalkan jaringan 2000 1x EVDO Rev B dengan kecepatan 3,1 MBPS milik Smartfren untuk akses internet. Meski merupakan ponsel dual mode, sayangnya akses data cepat tak bisa untuk GSM. Sebab data untuk GSM hanya sebatas EDGE atau 2,75 G.
Oh iya, definisi dual mode di sini bukan berarti Ascend W1 bisa menampung dua kartu SIM GSMA dan CDMA sekaligus. Slot SIM di ponsel ini cuma ada satu, tapi bisa menampung baik kartu CDMA atau GSM.
Selain itu, konektivitas juga didukung dengan Wifi 802.11 a/b/g/n, Wifi Hotspot, Bluetooth v 2.1, serta Micro USB 2.0.
6 dari 7 halaman
Kamera
Fitur kamera di Ascend W1 terbilang standar, tapi lumayan sesuai harganya. Untuk kamera utama, Huawai menyematkan kamera 5 MP yang disertai dengan autofocus dan LED flash. Hasil foto bisa menampilkan gambar hingga resolusi 2592 x 1944 piksel. Fitur ini juga disertai dengan touch focus serta face detection untuk menghasilkan gambar yang lebih stabil.
Hasil kamera cukup lumayan, termasuk untuk mengambil gambar di dalam ruangan atau minim cahaya. Kamera juga bisa digunakan untuk merekam video dengan resolusi HD 720 piksel @30 fps.
Selain itu, ponsel ini juga dilengkapi dengan kamera depan. Meski hanya VGA, tapi kamera depan menjadikan ponsel ini digunakan untuk video call.
Advertisement
7 dari 7 halaman
Kesimpulan
Tak banyak smartphone berbasis Windows Phone 8 yang dijual dengan harga terjangkau. Banderol Rp 1,999 juta untuk Ascend W1 tentu menjadi pemikat calon pengguna. Desain yang menarik juga menjadi kelebihan ponsel ini. Tentu desain ini makin terlihat cantik ketika berpadu ragam warna di livetiles yang dihadirkan di layar utama.
Sayangnya ponsel ini hanya disertai RAM 512 MB. Ini menjadikan banyak aplikasi yang tak bisa digunakan secara optimal. Selain itu, slot SIM juga hanya satu. Tentu slot ini tak efektif jika digunakan untuk gonta-ganti CDMA atau GSM.
Spesifikasi
Dimensi: 124.5 x 63.7 x 10.5 mm | 130 gram
Layar: 4 inch, IPS, 800 x 480 pixel
Konektivitas: Wi-Fi, Bluetooth v2.1 with A2DP, microUSB v2.0.
Kamera: 5 MP, autofocus, LED flash (utama) | 1,3 MP (kamera depan) | Video recorder 720 piksel HD
Prosesor: Qualcomm Snapdragon S4 dual core 1,2 GHz | GPU Adreno 305
OS: Windows Phone 8 | RAM 512 MB
Memori: 4 GB (internal), slot microSD hingga 32 GB
Baterai: Li-Ion 1950 mAh battery