Pertumbuhan perangkat pintar dengan akses internet berkecepatan tinggi ternyata tidak sebanding dengan jumlah pengakses internet di dunia. Sebagai penunjang produktivitas, hingga kini akses internet ternyata masih didominasi oleh kaum pria.
Menurut hasil temuan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam bidang Komisi Broadband dan Gender, Jumat (27/9/2013), selisih jumlah pengakses internet antara laki-laki dan perempuan cukup signifikan. Hingga kini pengakses internet laki-laki lebih banyak 200 juta dibandingkan perempuan di seluruh dunia.
Meskipun perempuan juga mengakses internet, namun pertumbuhannya tidak secepat jumlah pengakses laki-laki. Ada 2,8 milyar pengguna internet dunia, terdiri dari 1,3 milyar perempuan dan 1,5 milyar lainnya laki-laki.
Di seluruh dunia, perempuan juga rata-rata 21% lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki ponsel. Angka ini seakan mewakili kesenjangan gender pengguna perangkat mobile yang mencapai 300 juta atau setara dengan US $ 13 milyar potensi pendapatan tidak dapat diraih.
Riset ini juga memprediksi hingga tahun 2016 selisih antara pengguna internet laki-laki dan perempuan akan mencapai 350 milyar. Sekitar 21% pengguna internet baik laki-laki maupun perempuan mengakses internet melalui perangkat mobile.
PBB memprediksi peningkatan jumlah pengakses internet akan mempengaruhi pendapatan domestik kotor (GDP), karena setiap peningkatan 10% pengakses internet akan meningkatkan GDP suatu negara sebesar 1,38%. (vin/dew)
Pengguna Internet Dunia Didominasi Laki-laki
Hingga kini pengakses internet laki-laki lebih banyak 200 juta dibandingkan perempuan di seluruh dunia.
Advertisement