Sukses

XL - Axis Merger, BlackBerry Bakal Terkena Imbas?

BlackBerry menilai bahwa rencana merger akuisisi XL dan Axis diklaim tidak akan mengganggu bisnis BlackBerry sebagai penyedia layanan BBM.

Rencana dua operator selular, XL Axiata dan Axis, untuk bergabung sudah bukan sebuah rumor lagi. Sebuah pengumuman resmi yang menyatakan keduanya sepakat untuk merger akuisisi telah diungkap ke publik minggu lalu.

Menanggapi hal itu, pihak BlackBerry menilai bahwa rencana merger akuisisi XL dan Axis diklaim tidak akan mengganggu bisnis BlackBerry. Sebab produsen smartphone yang juga penyedia layanan BlackBerry Messenger (BBM) ini memang harus berhubungan dengan operator.

"Gak akan banyak berubah ya. Bedanya tadinya kita kerjasama dengan dua perusahaan, sekarang jadi cukup sama satu perusahaan saja," kata Ardo Fadhola, Senior Country Product Manager BlackBerry South East Asia yang Liputan6.com temui di Cinema XXI, Plaza Senayan, Selasa (1/10/2013).

"Jumlah pengguna handsetnya juga gak akan berubah, mereka akan tetap memakai layanan kami lewat operator selular yang mana saja," papar Ardo ketika ditanya apakah akan ada pengurangan jumlah pendapatan yang diterima BlackBerry sebagai akibat akuisisi XL-Axis.

Menurut Ardo, merger akuisisi Axis dan XL hanya akan berdampak pada sistem kerjasamanya saja. Jika XL dan Axis bergabung, itu berarti BlackBerry harus memperbarui sistem kerjasama.

"Kan kesepakatannya beda-beda setiap operator, jadi kita harus perbarui lagi setelah merger-nya jadi," imbuhnya lagi.

Saat ini, perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Research in Motion (RIM) itu telah menjalin hubungan kerjasama dengan semua operator di Indonesia, baik GSM maupun CDMA Kerjasama yang dijalin diantaranya menyediakan layanan BlackBerry Internet Service (BIS). (den/dew)