Sukses

Nokia Tak Lagi Dukung Perangkat Symbian dan MeeGo

Mulai tahun depan Nokia akan mencabut dukungan untuk melakukan update dan menambahkan konten baru di sistem operasi Symbian dan MeeGo.

Sebuah kabar kurang mengenakkan bagi para pengguna perangkat mobile bersistem operasi Symbian dan MeeGo. Sang pembesut, Nokia, dikabarkan baru saja merilis sebuah pernyataan resmi yang menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi mendukung kedua sistem operasi tersebut per 1 Januari 2014 mendatang.

Menurut yang dilansir laman Softpedia, Senin (7/10/2013), mulai tahun depan Nokia akan mencabut dukungan kepada developer untuk melakukan update dan menambahkan konten baru ke dalam katalog aplikasi, game, dan tema di sistem operasi Symbian dan MeeGo. Ini artinya, tidak akan ada lagi pembaruan apapun di toko aplikasi Nokia Store bagi kedua platform tersebut.

Lebih lanjut dijelaskan, Nokia tetap membolehkan para developer aplikasi Symbian dan MeeGo untuk tetap memberikan update aplikasi namun tidak melalui Nokia Store. Para pengembang disarankan memberikan update via situs web resmi masing-masing.

Laman AllAboutSymbian melaporkan bahwa langkah ini diambil pihak manajemen Nokia karena mulai tahun depan divisi perangkat Nokia akan sepenuhnya berjalan di bawah arahan Microsoft. Mereka secara perlahan mulai menarik diri dan mengurangi porsi keterlibatan di sektor perangkat.

Meski begitu, pihak manajemen Nokia mengaku tetap akan memberikan dukungan kepada jajaran perangkat bersistem operasi Asha dan Windows Phone dalam jangka waktu yang cukup lama.

Adapun Symbian dan MeeGo pernah menjadi sistem operasi (OS) smartphone yang paling populer sebelum akhirnya terdepak oleh sistem operasi Android. Selain itu, popularitas keduanya pun dikalahkan oleh varian smartphone Nokia seri Lumia yang berjalan di atas sistem operasi Windows Phone.

Kantar Worldpanel memperkirakan Symbian saat ini hanya menguasai pangsa pasar Eropa sebesar 1,8 persen, angka ini turun drastis dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 8 persen. Di China, Symbian masih mampu menyumbang sekitar 2 persen pangsa pasar. (dhi/dew)

Video Terkini