Sukses

Twitter Dituding Lakukan Diskriminasi SARA?

Ia menganggap Twitter sebagai sebuah perusahaan yang arogan dan hanya mementingkan kepentingan pria saja.

Bila Anda memperhatikan secara seksama company profile Twitter, memang baru terlihat bahwa tidak ada satupun wanita atau orang berkulit hitam di jajaran petinggi Twitter. Kesemua jabatan strategis dikuasai oleh pria berkulit putih. Ternyata hal tersebut kini menjadi sebuah masalah yang mengundang banyak kritikan pedas pada Twitter.

Dilansir laman The Verge, Selasa (8/10/2013), seorang analis dunia teknologi bernama Vivek Wadhwa bahkan menuding bahwa Twitter adalah sebuah perusahaan jejaring sosial yang telah melakukan diskriminasi SARA. Ia menganggap Twitter sebagai sebuah perusahaan yang arogan dan hanya mementingkan kepentingan pria saja.

Tudingan yang diajukan oleh Vivek Wadhwa memang dianggap terlalu berlebihan. Dick Costolo selaku CEO Twitter pun menanggapinya dengan bijak, meskipun melalui akun Twitter-nya ia tetap mencurahkan ketidak senangannya dengan apa yang telah dituduhkan oleh Vivek.

Melalui akun @dickc, Costolo menyebutkan apa yang telah diungkapkan Vivek adalah sebuah hiperbola. Ia menggap masalah komposisi petinggi di Twitter adalah masalah kecil yang dibesar-besarkan, dan dilihat dari sudut pandang skeptis.

Costolo pun lebih memilih untuk menyebut Vivek sebagai seorang komedian yang sedang melucu dan berusaha membuat orang lain tertawa. Oleh karena itu, ia tidak akan melakukan tindakan apapun terhadap Vivek, meski sejumlah pihak menganggap apa yang dikatakan Vivek sudah sangat keterlaluan.



Belakangan Twitter memang sedang dalam sorotan mengingat perusahaan jejaring sosial yang telah beroperasi sejak tahun 2006 silam ini tengah menjalani proses menjadi perusahaan terbuka. Dalam sebuah dokumen yang dikirim ke Securities and Exchange Commission AS, terungkap bahwa Twitter mengincar dana US$ 1 milyar atau sekitar Rp 11,5 milyar dari penjualan saham perdananya nanti. (dhi/dew)

Video Terkini