Sukses

Foxconn Akui Paksa Mahasiswa Magang Kerja Ekstra

Anak perusahaan Foxconn telah mempekerjakan mahasiswa magang dengan jumlah jam kerja yang berlebihan dan tidak dapat bayaran.

Terkuaknya sejumlah bukti yang memperlihatkan tindak eksploitasi terhadap ribuan mahasiswa magang membuat Foxconn angkat bicara. Produsen yang memasok komponen elektronik untuk sejumlah vendor besar itu akhirnya membuat pengakuan.

Salah satu manufaktur terbesar di Taiwan ini telah melakukan investigasi internal dan menemukan bahwa salah satu anak perusahaan mereka telah memaksa para mahasiswa magang untuk bekerja ekstra di jalur produksi PlayStation 4 (PS4).

Menurut yang dilansir laman The Inquirer, Senin (14/10/2013), anak perusahaan Foxconn yang telah menerapkan sistem 'kerja paksa' terhadap sejumlah mahasiswa magang itu adalah Hon Hai Precision Industry.

Hasil investigasi Foxconn mengungkapkan bahwa Hon Hai telah mempekerjakan mahasiswa magang dengan jumlah jam kerja yang berlebihan. Parahnya lagi, para mahasiswa sama sekali tidak mendapatkan bayaran.

Sebelumnya, surat kabar Shanghai Dongfang Daily melaporkan ribuan mahasiswa yang kuliah di Universitas Teknologi Xi'an dipaksa bekerja di salah satu pabrik Foxconn yang sedang melakukan perakitan PS4. Para mahasiswa ini diharuskan bekerja paruh waktu guna mengisi nilai pengganti mata kuliah KKP (kuliah kerja praktek).

Ironisnya, bila para mahasiswa ini menolak diperkerjakan, pihak universitas akan menunda kelulusan dan pemberian gelar diploma.

Saat ini pihak Foxconn dan departemen ketanagakerjaan China kabarnya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mereka mengklaim bakal memberikan sanksi yang tegas bagi Hon Hai bila benar-benar terbukti bersalah.

Foxcoon sendiri memang kerap bermasalah dengan urusan ketenagakerjaan. Di tahun 2010 silam, 13 karyawannya dilaporkan melakukan bunuh diri karena buruknya kesejahteraan dan kondisi kerja di perusahaan penyuplai komponen bagi Apple tersebut. (dhi/dew)