Belakangan ini Path berhasil menjelma menjadi salah satu jejaring sosial yang mampu menyaingi popularitas Facebook dan Twitter. Jejaring sosial yang dipimpin oleh Dave Morin ini dilaporkan tengah mempersiapkan update aplikasi Path versi 4.0 dengan sejumlah konten premium berbayar.
Namun anehnya, di balik usaha inovasi yang sedang mereka lakukan, Path justru baru saja memecat 13 orang karyawannya. Meski terlihat sedikit, namun jumlah tersebut merupakan 20% dari keseluruhan karyawan Path yang kini diperkirakan berjumlah sekitar 65 orang.
Dilansir laman Techcrunch, Rabu (16/10/2013), juru bicara Path yang tak disebutkan identitasnya mengkonfirmasi bahwa pemecatan ini sama sekali tidak berkaitan dengan kondisi bisnis perusahaan yang sudah berdiri sejak November 2010 silam itu.
"Meski pemecatan terjadi, bisnis tetap berjalan sehat, kami memiliki lebih dari 20 juta pengguna," ungkapnya.
Path disinyalir mengurangi sejumlah karyawan yang keahliannya dianggap tidak lagi relevan dengan perkembangan fitur dan layanan. Para karyawan yang dirumahkan itu diprediksi bakal digantikan dengan karyawan baru yang akan ditempatkan di divisi pengembangan dan pemrograman.
Path memang diketahui sedang memulai langkah pengembangan aplikasinya ke tingkat yang lebih serius. Mereka pun kabarnya masih mencari investor untuk mendukung pengembangan update aplikasi Path versi 4.0 yang menyertakan sejumlah konten premium berbayar.
Sebelumnya dibulan September lalu Path sempat mencoba menawarkan model berbayar untuk layanan premium, yakni USD 1,99 per bulan bagi pengguna platform Android, USD 4,99 untuk 3 bulan bagi pengguna iOS, serta USD 14,99 pertahun bagi kedua platform tersebut.
Konten premium yang disertakan itu menyajikan berbagai sticker baru dan filter foto. Path juga menjamin keamanan privasi pengguna yang jauh lebih baik. (dhi/dew)
Ingin Berinovasi, Path Malah Pecat 20% Karyawannya
Path disinyalir mengurangi sejumlah karyawan yang keahliannya dianggap tidak lagi relevan dengan perkembangan fitur dan layanannya.
Advertisement