Sukses

3 Kebiasaan Pengguna Media Sosial yang Berbahaya

Ada 3 kebiasaan yang harus dihindari para pemilik akun media sosial agar data-data dan informasi pribadi dapat tersimpan dengan aman.

Menurut data yang dirilis Norton Cyber Crime Report, tahun 2012 kemarin terdapat sekitar 556 juta kejahatan cyber di Indonesia. Artinya, sekitar 18 kejahatan digital yang melibatkan jaringan internet terjadi setiap detiknya di Tanah Air.

Menurut Product Marketing Manager Symantec untuk wilayah Asia Selatan, Philip Routley, saat ini mayoritas tindak cybercrime dimulai melalui metode yang memanfaatkan fasilitas media sosial. Hal ini dilakukan oleh para pelaku kejahatan cyber karena mereka menyadari bahwa para pengguna sangat 'royal' mengumbar informasi pribadi via media sosial.

"Ada yang salah dengan cara kita memperlakukan media sosial. Kebanyakan dari kita melihat media sosial sebagai tabungan bank yang dapat menyimpan berbagai data dan informasi penting milik pribadi dengan aman. Ini jelas salah," ungkap Philip.

Meski begitu, Philip mengakui bahwa hal tersebut sudah terlanjur menjadi kebiasaan yang sulit diubah. Maka dari itu, ia menerangkan bahwa ada tiga kebiasaan yang harus dihindari oleh para pemilik akun media sosial agar data-data dan informasi pribadi dapat tetap tersimpan dengan aman.

Ketiga kebiasan yang harus dihidari tersebut adalah:

1. Jangan lupa log-out jika sudah selesai mengakses akun media sosial, baik via aplikasi ataupun browser.

Menurut data yang terdapat pada Norton Report 2013, kebiasaan lupa log-out ini menjadi pemicu utama terjadinya tindak cybercrime melalui media sosial dengan tingkat presentase 39%.

2. Jangan berbagi password akun media sosial Anda dengan orang lain.

Hal ini jelas berbahaya karena sama saja dengan memberikan nomor PIN rekening bank Anda. Jika PIN rekening bank berisi uang, password akun media sosial berisikan privasi yang juga tak kalah berharga.

3. Jangan berteman dengan akun media sosial lain yang Anda tidak kenal.

Bisa saja akun media sosial lain tersebut merupakan penyuplai virus atau malware yang sangat berbahaya. Akun-akun seperti ini umumnya kerap mem-posting sesuatu yang menarik, sehingga Anda akan mencoba membuka link yang di-posting-kan. Padahal posting-an tersebut berupa virus atau malware. (dhi/dew)


Baca juga:

Mayoritas Pengguna Android Pasrah Diserang Malware
Waspada! 77% Malware Yang Beredar Didominasi Trojan
6 Tips Mengamankan Perangkat Android dari Virus
6 Ancaman Malware Jika Pakai Software Bajakan
SMS `Mama Minta Pulsa` Lebih Berbahaya dari Malware PC