Belum genap setahun kehadiran Twitter Music, kabar tak sedar justru menghampiri layanan musik streaming ini. Sebuah laporan yang beredar menyebut jika Twiter berencana menutup layanan musik yang baru berusia 6 bulan tersebut.
Keputusan tersebut terkait dengan performa dan jumlah penggunanya yang tidak secemerlang yang diharapkan. Padahal ketika muncul pertama kali di Apple App Store, aplikasi Twitter Music sempat masuk dalam daftar 6 besar aplikasi gratis yang paling banyak diunduh.
Namun jauh setelah itu, lembaga riset Ovano menyebut jika Twitter Music 'terjun bebas' ke peringkat 1.672 pada bulan Agustus silam. Setali tiga uang, lembaga riset lainnya yakni AppAnnie juga melansir jika layanan streaming musik ini juga menduduki peringkat 264 di iTunes Music pada 19 Oktober.
Menurut AllThingsD yang dikutip Minggu (20/10/2013), selain alasan diatas salah satu sumber terdekat Twitter menyebut jika Twitter tengah berbenah untuk layanan musiknya dan berencana menyegel atau bahkan menghentikan dukungan terhadap Twitter Music. Sayangnya pihak Twitter enggan berkomentar mengenai isu yang beredar ini.
Di awal kehadirannya, Twitter berharap layanan sharing musiknya bisa mengubah cara seseorang mencari dan mendengarkan musik. Dengan mengintegrasikan layanan musik miliknya dengan layanan lain seperti Rdio, Spotify, dan iTunes sehingga memungkinkan para pengguna langsung mengunjungi profil musisi untuk melihat musik apa yang mereka sukai.
Hanya saja diawal kelahirannya, Twitter Music harus menghadapi kenyataan ditinggal oleh salah satu pendirinya yakni Kevin Thau. Thau memutuskan untuk meninggalkan Twitter dan bergabung dengan startup Jelly yang didirikan oleh Biz Stone sang pendiri situs micro blogging dengan logo burung biru tersebut. (vin)
Twitter Akan Tutup Layanan Musik Miliknya?
Twitter Music berada di peringkat 1.672 pada bulan Agustus dan 264 di iTunes Music pada 19 Oktober dan kemungkinan akan ditutup oleh Twitter
Advertisement