Sukses

Kalah Populer dari Phablet, Tablet Belum Akan Punah

Angka penjualan phablet di pangsa pasar global melonjak hingga mencapai angka 10 hingga 25 juta unit. Berbanding terbalik dengan tablet.

Samsung patut berbangga selaku pelopor perangkat varian phablet (phone tablet) melalui handset Galaxy Note yang dirilis pada tahun 2011 silam. Menurut hasil studi bertajuk "Getting Mobile Right" yang dirilis oleh Yahoo dan Mindshare, popularitas phablet diklaim telah melampaui tablet.

Hal ini terbukti dari angka penjualan phablet yang sudah jauh mengungguli tablet sejak awal tahun 2013 ini. Berdasarkan data hasil studi "Getting Mobile Right", di kuartal pertama hingga kuartal keempat tahun 2012, angka penjualan perangkat mobile jenis phablet masih tergolong lamban.

Dalam kurun waktu satu tahun tersebut, rata-rata penjualan phablet di pangsa pasar global hanya berkisar 5 hingga 8 juta unit. Sementara tablet mampu mencapai penjualan 10 hingga 15 juta unit di periode yang sama.

Namun keadaannya kini berubah ketika memasuki kuartal pertama hingga kuartal ketiga tahun 2013 ini. Angka penjualan phablet di pangsa pasar global melonjak hingga mencapai angka 10 hingga 25 juta unit. Berbanding terbalik dengan tablet yang angka penjualannya justru menurun hingga hanya 5 juta unit.

Head of Insight Yahoo Asia Tenggara dan India, David Jeffs, menjelaskan bahwa data tersebut menunjukkan bahwa keunggulan varian phablet yang menyatukan fungsi tablet dan smartphone dalam satu perangkat.

"Tablet memiliki kelemahan tidak dapat melakukan panggilan telepon. Phablet hadir dengan luas layar 6 inci ditambah kemampuan komputasi mumpuni dan bisa melakukan panggilan telepon. Pengguna otomatis akan beralih ke satu perangkat yang menawarkan banyak hal," ungkap Jeffs.

Akan tetapi Jeffs memprediksikan bahwa eksistensi tablet belum akan luntur dalam waktu dekat. Pengguna masih akan menggunakan dan membeli tablet, namun dimanfaatkan untuk kebutuhan hiburan dan konten literatur digital.

"Tablet akan menempati segmen khusus, yaitu hiburan. Luas layarnya masih akan menjadi daya tarik utama bagi pengguna yang ingin mengakses konten hiburan ataupun e-reader," lanjut Jeffs.

(dhi/dew)