Setelah lama menghilang, Esia akhirnya kembali muncul di pasar telekomunikasi Indonesia. Operator yang berjalan di jaringan CDMA itu mengaku telah menyiapkan strategi baru untuk kembali bermain di industri telekomunikasi Tanah Air.
"Esia akan menggaet partner sebanyak-banyaknya. Sementara ini sudah ada 4 partner yang menyediakan modem, ponsel dan smartphone," ungkap Eka Anwar, Direktur dan Chief Marketing Officer Esia yang ditemui tim Tekno Liputan6.com di Jakarta Convention Center (JCC).
Eka menambahkan bahwa perusahaan yang akan menjadi rekanan mereka diharuskan menyediakan perangkat dengan harga terjangkau. Eka pun mengklaim siap bila rekanan mereka kebanyakan berasal dari vendor lokal.
"Gak masalah vendor lokal yang penting kualitasnya bagus. Tagline kami sekarang ini adalah harga mini kualitas maxi, jadi perangkatnya juga harus sesuai biar pelanggan kami bisa puas dengan harga murah," imbuh Eka selepas acara pembukaan booth Esia di ajang Indocomtech 2013.
Meskipun menyediakan perangkat dengan harga terjangkau, Eka menampik anggapan bahwa perusahaannya hanya akan menyasar pasar kelas menengah ke bawah.
"Perangkatnya memang murah, tapi bukan berarti pasar yang disasar Esia hanya  kelas menengah ke bawah," tutupnya. (den/dew)
"Esia akan menggaet partner sebanyak-banyaknya. Sementara ini sudah ada 4 partner yang menyediakan modem, ponsel dan smartphone," ungkap Eka Anwar, Direktur dan Chief Marketing Officer Esia yang ditemui tim Tekno Liputan6.com di Jakarta Convention Center (JCC).
Eka menambahkan bahwa perusahaan yang akan menjadi rekanan mereka diharuskan menyediakan perangkat dengan harga terjangkau. Eka pun mengklaim siap bila rekanan mereka kebanyakan berasal dari vendor lokal.
"Gak masalah vendor lokal yang penting kualitasnya bagus. Tagline kami sekarang ini adalah harga mini kualitas maxi, jadi perangkatnya juga harus sesuai biar pelanggan kami bisa puas dengan harga murah," imbuh Eka selepas acara pembukaan booth Esia di ajang Indocomtech 2013.
Meskipun menyediakan perangkat dengan harga terjangkau, Eka menampik anggapan bahwa perusahaannya hanya akan menyasar pasar kelas menengah ke bawah.
"Perangkatnya memang murah, tapi bukan berarti pasar yang disasar Esia hanya  kelas menengah ke bawah," tutupnya. (den/dew)