Tingginya angka adopsi layanan internet di Indonesia mendorong tren komputasi awan (cloud computing) kian marak. Penyedia layanan komputasi awan pun semakin banyak bermunculan di Tanah Air.
Penyedia layanan cloud computing biasanya menyediakan tiga jenis layanan, yakni Infrastructure as a Services (IaaS), Service as a Services (SaaS) dan Platform as a Services (SaaS).
"Di Indonesia kemungkinan trennya akan ke arah SaaS karena tahapan IaaS kan sudah di waktu yang lalu," kata Teguh Prasetya, Marketing & Business Development Director PT Alita Praya Mitra sebagai perusahaan penyedia solusi komputasi.
Ia juga mengungkap hasil survei dari beberapa lembaga riset terkemuka yang menyatakan bahwa pertumbuhan layanan berbasis cloud computing di Indonesia masih akan tumbuh di atas 20%.
"Survei IDC dan Indonesia cloud forum memperlihatkan pertumbuhan cloud sebagai infrastruktur masih tumbuh 40%, service masih tumbuh 30% dan sebagai platform tumbuh sekitar 20%, secara keseluruhan ya masih tumbuh di atas 20%," imbuh Teguh yang ditemui tim Tekno Liputan6.com, Kamis (31/10/2013).
Pengguna internet yang terus bertambah diklaim merupakan pasar yang potensial untuk memasarkan layanan komputasi awan. Smartphone dan tablet murah yang banyak beredar di pasaran serta akses internet yang semakin luas menjadi salah satu faktor pendukung pertumbuhan adopsi layanan cloud computing di Indonesia.
"Jumlah pasarnya di Indonesia besar, mungkin sekitar 50 juta pengguna. Gampangnya, pemilik akun Facebook di Indonesia bisa jadi pasar cloud karena secara gak langsung mereka sudah pakai," tandasnya.
Saat ini, beberapa perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia mulai membangun fasilitas dan menyediakan layanan cloud computing. Komputasi awan diprediksi akan menjadi salah satu bisnis masa depan yang dijalankan operator selular Tanah Air. (den/dew)
Penyedia layanan cloud computing biasanya menyediakan tiga jenis layanan, yakni Infrastructure as a Services (IaaS), Service as a Services (SaaS) dan Platform as a Services (SaaS).
"Di Indonesia kemungkinan trennya akan ke arah SaaS karena tahapan IaaS kan sudah di waktu yang lalu," kata Teguh Prasetya, Marketing & Business Development Director PT Alita Praya Mitra sebagai perusahaan penyedia solusi komputasi.
Ia juga mengungkap hasil survei dari beberapa lembaga riset terkemuka yang menyatakan bahwa pertumbuhan layanan berbasis cloud computing di Indonesia masih akan tumbuh di atas 20%.
"Survei IDC dan Indonesia cloud forum memperlihatkan pertumbuhan cloud sebagai infrastruktur masih tumbuh 40%, service masih tumbuh 30% dan sebagai platform tumbuh sekitar 20%, secara keseluruhan ya masih tumbuh di atas 20%," imbuh Teguh yang ditemui tim Tekno Liputan6.com, Kamis (31/10/2013).
Pengguna internet yang terus bertambah diklaim merupakan pasar yang potensial untuk memasarkan layanan komputasi awan. Smartphone dan tablet murah yang banyak beredar di pasaran serta akses internet yang semakin luas menjadi salah satu faktor pendukung pertumbuhan adopsi layanan cloud computing di Indonesia.
"Jumlah pasarnya di Indonesia besar, mungkin sekitar 50 juta pengguna. Gampangnya, pemilik akun Facebook di Indonesia bisa jadi pasar cloud karena secara gak langsung mereka sudah pakai," tandasnya.
Saat ini, beberapa perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia mulai membangun fasilitas dan menyediakan layanan cloud computing. Komputasi awan diprediksi akan menjadi salah satu bisnis masa depan yang dijalankan operator selular Tanah Air. (den/dew)