Sukses

Penjualan Notebook Merosot, Bisnis Anti-Gores Melorot

"Orang yang beli notebook menurun sekarang, ini berpengaruh ke pembeli anti-gores. Otomatis pendapatan kami juga berkurang."

Anti-gores layar banyak dipakai pengguna perangkat elektronik untuk melindungi layar handsetnya. Meskipun sejumlah pembuat komputer dan perangkat mobile sudah melindungi layar produknya dengan anti-gores, aksesoris anti-gores masih diminati para pengunjung Indocomtech.

"Pengunjung yang pasang anti-gores untuk smartphone, tablet dan notebook masih banyak kok," kata Ari Nikolas, pemilik brand anti-gores Protect di ajang Indocomtech 2013.

Menurut Ari, para pembeli perangkat elektronik di Indocomtech seringkali memilih langsung memasangkan pelindung layar di komputer jinjing barunya.

Pameran komputer Indocomtech biasanya memang digunakan oleh vendor komputer untuk menjajakan produk miliknya. Notebook, tablet dan smartphone adalah produk yang paling banyak diburu oleh pengunjung Indocomtech.

"Kebanyakan yang pasang di sini memang beli di pameran. Mereka pilih langsung kasih anti-gores biar barangnya terlindungi sebelum dipakai," katanya kepada tim Tekno Liputan6.com di sela keramaian pelanggan di booth miliknya.

Maraknya penggunaan perangkat mobile sehingga menggeser posisi notebook di pasaran diakui Ari turut memberikan dampak pada bisnisnya. "Orang yang beli notebook menurun sekarang, ini berpengaruh ke pembeli anti-gores. Otomatis pendapatan kami juga berkurang," katanya lagi.

Meski demikian, sejak tahun 2011 pembeli anti-gores turun sekitar 40%. Di lain sisi, Ari mengaku tak khawatir bisnisnya terganggu karena semakin banyaknya fitur durabilitas yang dibenamkan pada perangkat elekronik. Ia mengaku bisnis yang telah dilakoninya sejak 2009 itu masih berjalan dengan baik dan telah memiliki dealer di Bandung, Jakarta, Solo, Bali dan Palembang.

Pria berusia 34 tahun itu juga menambahkan, pendapatan yang dikantonginya dari bisnis pelindung layar di pameran komputer berkisar antara Rp 6 juta sampai Rp 40 juta dalam sehari. Tak kurang dari 10 orang teknisi diboyong Ari untuk melayani pelanggan.

"Pas akhir pekan biasanya lebih ramai yang pasang karena pengunjungnya juga lebih banyak," tandas Ari. (den/dew)