Hubungan percintaan Anda tengah dirundung masalah? Studi terbaru menunjukkan bahwa smartphone adalah salah satu penyebab masalah tersebut. Tim peneliti di Brigham Young University (BYU) baru-baru ini menemukan fakta bahwa layanan short message service (SMS) yang dikirim melalui smartphone dapat menyebabkan ketidakpuasan dalam sebuah hubungan percintaan.
Dalam penelitian tersebut, peneliti mempelajari kebiasaan 276 orang dewasa saat ber-SMS. Mereka berusia antara 18 dan 25 tahun, di mana 38% dari mereka tengah menjalin hubungan yang serius, 46% telah bertunangan, dan 16% lagi sudah menikah. Mereka diminta untuk mengisi kuisioner tentang hubungan percintaan secara luas, termasuk pertanyaan tentang peran teknologi dalam kehidupan cinta mereka.
Menurut yang dilansir The Huffington Post, Rabu (6/11/2013), para peneliti menemukan bahwa SMS kerap dijadikan senjata untuk meminta maaf, menyelesaikan masalah perbedaan pendapat atau membuat keputusan. Aktivitas mengirim SMS seperti ini lebih sering dilakukan oleh pria ketimbang wanita.
Maka dari itu, SMS telah menjadi bagian penting dalam setiap hubungan percintaan. Sebanyak 82% pasangan melaporkan bahwa dalam sehari mereka mengirim SMS puluhan kali. Namun isi pesannya tidak selalu buruk, bisa berupa mengekspresikan kasih sayang dan kata-kata romantis untuk meningkatkan hubungan.
Dalam sebuah pernyataan, peneliti BYU Lori Schade mengatakan, bahwa teknologi kini mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah hubungan percintaan. "SMS adalah salah satu bagian dari teknologi yang kerap digunakan pasangan dalam berkomunikasi," ujarnya.
Akan tetapi, lanjut Schade, hubungan yang semulanya manis dapat berubah menjadi pahit ketika pasangan menggunakan SMS untuk menyelesaikan perkelahian atau masalah lainnya. Pasalnya SMS berpotensi menghambat tingkat hubungan emosional karena tidak dilakukan secara tatap muka (face to face).
(isk/dew)
Dalam penelitian tersebut, peneliti mempelajari kebiasaan 276 orang dewasa saat ber-SMS. Mereka berusia antara 18 dan 25 tahun, di mana 38% dari mereka tengah menjalin hubungan yang serius, 46% telah bertunangan, dan 16% lagi sudah menikah. Mereka diminta untuk mengisi kuisioner tentang hubungan percintaan secara luas, termasuk pertanyaan tentang peran teknologi dalam kehidupan cinta mereka.
Menurut yang dilansir The Huffington Post, Rabu (6/11/2013), para peneliti menemukan bahwa SMS kerap dijadikan senjata untuk meminta maaf, menyelesaikan masalah perbedaan pendapat atau membuat keputusan. Aktivitas mengirim SMS seperti ini lebih sering dilakukan oleh pria ketimbang wanita.
Maka dari itu, SMS telah menjadi bagian penting dalam setiap hubungan percintaan. Sebanyak 82% pasangan melaporkan bahwa dalam sehari mereka mengirim SMS puluhan kali. Namun isi pesannya tidak selalu buruk, bisa berupa mengekspresikan kasih sayang dan kata-kata romantis untuk meningkatkan hubungan.
Dalam sebuah pernyataan, peneliti BYU Lori Schade mengatakan, bahwa teknologi kini mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah hubungan percintaan. "SMS adalah salah satu bagian dari teknologi yang kerap digunakan pasangan dalam berkomunikasi," ujarnya.
Akan tetapi, lanjut Schade, hubungan yang semulanya manis dapat berubah menjadi pahit ketika pasangan menggunakan SMS untuk menyelesaikan perkelahian atau masalah lainnya. Pasalnya SMS berpotensi menghambat tingkat hubungan emosional karena tidak dilakukan secara tatap muka (face to face).
(isk/dew)