Kabar buruk bagi Anda yang memiliki hobi berbelanja online. Sebab, menjelang masa liburan akhir tahun 2013 ini diperkirakan aksi cybercrime dan persebaran malware akan semakin meningkat dengan pesat.
Berdasarkan laporan kuartal ketiga tahun 2013 yang dirilis oleh perusahaan keamanan internet dan Cloud asal Jepang, Trend Micro. Peningkatan aksi cybercrime dan malware di akhir tahun 2013 ini dipicu oleh semakin banyaknya pengguna yang berbelanja memanfaatkan sistem transaksi online.
Para pelaku kejahatan cyber disinyalir kini telah memiliki sejumlah jenis malware yang memang dikhususkan untuk menyerang dan mencuri data-data transaksi perbankan online pengguna.
Menurut yang dilansir laman ZDNet, Rabu (13/11/2013), Trend Micro memprediksi sebagian besar korban cybercrime jelang libur natal dan tahun baru 2014 mendatang akan berasal dari wilayah Amerika Serikat , Brasil dan Jepang.
Presentase korban dari ketiga wilayah itu dipekirakan akan mencapai 51% dari keseluruhan korban kejahatan cyber di dunia.
Lebih lanjut dijelaskan, para pelaku cybercrime diduga kuat akan menyebarkan malware via email (spam) ataupun pesan teks singkat (SMS).
Bahayanya, diketahui kini telah ada sejenis malware yang mampu bersembunyi di email lain sehingga tak terdeteksi sebagai spam. Pengguna menjadi tidak curiga dan tanpa mengetahui bahaya yang mengintai, email berisi malware tersebut dibuka dan mulai menjangkiti perangkat. (dhi)
Baca juga:
'Zeus', Malware Jahat Yang Jadi Momok Dunia Perbankan
6 Tips Aman Berbelanja di Toko Online
7 Tips Ampuh Menghalau Cybercrime versi Symantec
Waspada! Jelang Natal Aksi Cybercrime Bakal Meningkat
Peningkatan aksi cybercrime di penghujung tahun 2013 ini dipicu oleh semakin banyaknya pengguna yang bertransaksi online.
Advertisement