Kamera Mirrorless Ini Setara Dengan Kamera Full-frame

Sukses dengan kamera mirrorless X-E1, Fujifilm hadirkan generasi penerusnya yaitu seri X-E2. Kamera ini diklaim memiliki kemampuan yang setara dengan kamera full-frame.

"Pada seri terdahulunya kami fokus pada image quality. Dan untuk X-E2 kami fokus pada fitur, tetapi tetap mempertahankan image quality," kata Ade Yogaswara, Product Specialist Fujifilm Indonesia, Selasa (19/11/2013) di Jakarta.

Yoga menyebut, perbedaan yang paling menonjol antara X-E1 dan X-E2 adalah pada sensor gambar. "X-E1 menggunakan sensor X-Trans CMOS generasi pertama dengan resolusi 16,3 megapiksel (MP), sedangkan X-E2 sudah mengadopsi sensor X-Trans CMOS II dengan resolusi yang sama," ujarnya.

Peningkatan ini, lanjut Yoga, mampu menangkap cahaya dari lensa dengan tingkat kejelasan gambar yang detil. Selanjutnya kamera ini juga sudah memiliki fitur Lens Modul Optimizer yang mampu memperbaiki difraksi saat pengambilan gambar dengan pengaturan aperture yang sempit. Hasilnya dapat mengkompensasi efek blur di pinggiran lensa.

Selain itu kamera dengan lensa lepas-tukar ini juga memiliki kinerja autofokus tercepat di kelasnya, yaitu mencapai 0,08 detik. "Ini adalah peningkatan yang luar biasa, di mana kamera ini juga dapat melakukan pengambilan gambar secara terus-menerus dengan kecepatan 7,0 frame per detik (fps) hingga 28 gambar.

Yang menarik, kamera ini juga dapat mentransfer gambar secara nirkabel ke smartphone atau tablet via sinyal Wi-Fi. "Untuk melakukannya, pengguna cukup menginstal aplikasi Fujifilm Camera yang tersedia secara gratis di Apple App Store dan Google Play Store. Jika sudah terinstal, cukup pairing dengan menekan tombol Wi-Fi yang terdapat di atas bodi kamera," terang Yoga.

X-E2 mulai tersedia di pasaran mulai awal Desember 2013 dengan harga ritel sekitar Rp 16 juta. Menurut Yoga, harga ini terbilang murah karena generasi kelima dari seri X ini memiliki kemampuan yang setara dengan kamera full-frame seharga Rp 30 jutaan. (isk)