Google kerap dikritik karena selama ini dianggap gagal membersihkan berbagai gambar pelecehan seksual terhadap anak-anak. Maka dari itu pihaknya terus berupaya untuk memerangi konten pornografi anak.
Berkaitan dengan rencana Google yang akan memblokir sekitar 100 ribu kata kunci yang berbau konten tersebut, Google mempekerjakan 200 tenaga TI untuk mengembangkan teknologi baru yang bisa meredam masalah itu.
Mereka bertugas untuk membuat tanda unik pada gambar dan video yang dianggap ilegal. Begitu konten tersebut teridentifikasi sebagai konten pornografi, maka konten itu akan ditandai dan dihapus dari sistem.
"Teknologi deteksi ini adalah ciptaan Microsoft, dengan demikian Microsoft layak mendapatkan kredit karena telah mau mengembangkan dan membagi teknologi ini," kata Chairman Google Eric Schmidt, seperti dikutip dari Read Write, Kamis (21/11/2013).
Rencananya pada bulan Juni 2014 mendatang, database tersebut bisa diakses oleh semua perusahaan teknologi, penegak hukum, dan lembaga amal di seluruh dunia. Perlu diketahui teknologi milik Microsoft ini juga telah digunakan Facebook.
Tak mau ketinggalan, YouTube juga mengembangkan teknologi baru yang bisa mendeteksi konten pornografi anak. Situs berbagi video itu tengah berupaya agar teknologi ciptaannya bisa digunakan oleh perusahaan teknologi lain dan organisasi perlindungan anak. (isk/dew)
Baca juga:
Google-Microsoft Blokir Konten Pornografi Anak
Perangi Konten Pornografi Anak, Ini Strategi Google
Berkaitan dengan rencana Google yang akan memblokir sekitar 100 ribu kata kunci yang berbau konten tersebut, Google mempekerjakan 200 tenaga TI untuk mengembangkan teknologi baru yang bisa meredam masalah itu.
Mereka bertugas untuk membuat tanda unik pada gambar dan video yang dianggap ilegal. Begitu konten tersebut teridentifikasi sebagai konten pornografi, maka konten itu akan ditandai dan dihapus dari sistem.
"Teknologi deteksi ini adalah ciptaan Microsoft, dengan demikian Microsoft layak mendapatkan kredit karena telah mau mengembangkan dan membagi teknologi ini," kata Chairman Google Eric Schmidt, seperti dikutip dari Read Write, Kamis (21/11/2013).
Rencananya pada bulan Juni 2014 mendatang, database tersebut bisa diakses oleh semua perusahaan teknologi, penegak hukum, dan lembaga amal di seluruh dunia. Perlu diketahui teknologi milik Microsoft ini juga telah digunakan Facebook.
Tak mau ketinggalan, YouTube juga mengembangkan teknologi baru yang bisa mendeteksi konten pornografi anak. Situs berbagi video itu tengah berupaya agar teknologi ciptaannya bisa digunakan oleh perusahaan teknologi lain dan organisasi perlindungan anak. (isk/dew)
Baca juga:
Google-Microsoft Blokir Konten Pornografi Anak
Perangi Konten Pornografi Anak, Ini Strategi Google