Memfokuskan diri pada kegiatan kemanusiaan, melalui yayasan miliknya 'Bill and Melinda Gates Foundation', Bill Gates mendanai proyek pembuatan kondom terkuat di dunia.
Dana yang disumbangkan oleh pendiri perusahaan software terbesar Microsoft ini diberikan kepada University of Manchester, dengan jumlah sebesar US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar. Demikian seperti dikutip dari Wired, Senin (25/11/2013).
Rencananya uang itu akan digunakan tim peneliti University of Manchester untuk merancang sebuah kondom yang terbuat dari material nano generasi baru yang mengandung bahan graphene dan lateks.
"Jika proyek ini berhasil, kondom itu dapat menyuguhkan keintiman yang lebih mendalam bagi si pemakainya, " ujar pemimpin proyek 'Challenges Explorations' tersebut, Dr Aravind Vijayaraghavan.
Graphene sendiri diklaim sebagai material masa depan terkuat di dunia, yaitu 300 kali lebih kuat dari baja. Material ini juga merupakan objek tertipis sekaligus paling ringan yang pernah ditemukan oleh manusia, dengan ketebalan hanya satu atom.
Graphene terbuat dari kristal dua dimensi, dan jauh lebih tipis dari tip isolasi. Selain itu, material ini juga transparan, fleksibel, dan memiliki sifat konduksi yang lebih baik ketimbang tembaga.
Bahan revolusioner ini dikembangkan pertama kali oleh Profesor Andre Geim dan Kostya Novoselov di University of Manchester pada tahun 2004. Hingga saat ini material itu digunakan untuk merevolusi desain smartphone, broadband berkecepatan tinggi, dan untuk membuat pemancar radio terkecil di dunia.
Grephene juga tengah dikembangkan oleh Nokia. Dalam penelitiannya, Nokia dikabarkan telah menerima hibah dana dari Uni Eropa sebesar US$ 1,35 miliar atau setara dengan Rp 15, 6 triliun.
Jika berhasil dalam pengembangannya, Nokia disinyalir dapat merancang ponsel yang sangat ringan, tahan lama, dan tidak rentan terhadap panas yang berlebihan. (isk/dew)
Dana yang disumbangkan oleh pendiri perusahaan software terbesar Microsoft ini diberikan kepada University of Manchester, dengan jumlah sebesar US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar. Demikian seperti dikutip dari Wired, Senin (25/11/2013).
Rencananya uang itu akan digunakan tim peneliti University of Manchester untuk merancang sebuah kondom yang terbuat dari material nano generasi baru yang mengandung bahan graphene dan lateks.
"Jika proyek ini berhasil, kondom itu dapat menyuguhkan keintiman yang lebih mendalam bagi si pemakainya, " ujar pemimpin proyek 'Challenges Explorations' tersebut, Dr Aravind Vijayaraghavan.
Graphene sendiri diklaim sebagai material masa depan terkuat di dunia, yaitu 300 kali lebih kuat dari baja. Material ini juga merupakan objek tertipis sekaligus paling ringan yang pernah ditemukan oleh manusia, dengan ketebalan hanya satu atom.
Graphene terbuat dari kristal dua dimensi, dan jauh lebih tipis dari tip isolasi. Selain itu, material ini juga transparan, fleksibel, dan memiliki sifat konduksi yang lebih baik ketimbang tembaga.
Bahan revolusioner ini dikembangkan pertama kali oleh Profesor Andre Geim dan Kostya Novoselov di University of Manchester pada tahun 2004. Hingga saat ini material itu digunakan untuk merevolusi desain smartphone, broadband berkecepatan tinggi, dan untuk membuat pemancar radio terkecil di dunia.
Grephene juga tengah dikembangkan oleh Nokia. Dalam penelitiannya, Nokia dikabarkan telah menerima hibah dana dari Uni Eropa sebesar US$ 1,35 miliar atau setara dengan Rp 15, 6 triliun.
Jika berhasil dalam pengembangannya, Nokia disinyalir dapat merancang ponsel yang sangat ringan, tahan lama, dan tidak rentan terhadap panas yang berlebihan. (isk/dew)