Tak puas dengan 25 juta pengguna, Nullsoft secara agresif terus menyempurnakan Winamp agar dapat menguasai pangsa pasar pemutar media digital. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan meluncurkan beberapa versi terbaru.
Pada 9 Oktober 2001, Nullsoft kemudian merilis versi alpha dari Winamp3 untuk sistem operasi Linux. Dan pada 9 Agustus 2002, Winamp3 versi standar diluncurkan. Namun sayang, Winamp3 ternyata kurang sukses sehingga banyak pengguna yang kembali memakai Winamp 2.
Pasalnya, penggunaan Winamp3 dirasa kurang nyaman dan banyak bugs-nya. Beberapa kekurangan yang menonjol adalah proses loading yang lebih berat, kurang stabil, dan kemampuan counting total track yang menurun.
Advertisement
Luncurkan Edisi Terbatas
Yang paling mengecewakan adalah skin dan plugin dari Winamp 2 tidak bisa disinkronasi. Akhirnya, Nullsoft mengembangkan kembali Winamp 2 hingga versi 2.91 di tahun 2003. Versi beta dari 2.92 dan 2.95 kemudian dirilis dengan memasukkan beberapa fitur Winamp 5 yang akan dirilis kemudian.
Akhirnya Winamp 5.0 dirilis pada Desember 2003, dengan basis kode Winamp 2 dan menambahkan beberapa fitur Winamp3, seperti skin modern. Lalu, empat tahun kemudian Winamp merayakan hari jadinya yang ke-10.
Dengan demikian, pada 10 Oktober 2007, Nullsoft merilis edisi terbatas Winamp 5.5 yang juga kompatibel untuk Mac. Banyak fitur baru yang dibenamkan, seperti penambahan pada album, integrated player, media library, dan antarmuka.
Lakukan Perbaikan dan Penambahan
Bukan itu saja, di waktu bersamaan Winamp juga menyediakan dukungan untuk beberapa bahasa, seperti Jerman, Polandia, Rusia dan Perancis.
Beberapa perbaikan kelemahan dan penambahan fitur baru pun terus dilakukan pada versi 5.5. Hingga terakhir meluncurkan Winamp versi 5.581, yang dikembangkan dari tahun 2009 hingga tahun 2010.
Kemudian versi berikutnya dikeluarkan lagi, yaitu Winamp 5.63 dan yang paling terbaru adalah Winamp 5.66. Namun belakangan, popularitas Winamp semakin meredup. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya pesaing yang bermunculan dengan fitur yang lebih baik.
Popularitas Mulai Meredup
Selain itu, seolah jalan di tempat, tidak ada lagi inovasi baru yang dihadirkan Winamp. Sebagai pemutar musik ikonik, Winamp tidak berdiri sendiri. Banyak software serupa bermunculan, seperti Windows Media Player besutan Microsoft.
Software lainnya yang tak kalah canggih adalah iTunes dari Apple. Kemudian ada Jet Audio, yang dinilai pengguna hampir mirip dengan Winamp, di mana mampu memainkan beberapa music code.
Software lainnya yang menjadi pesaing berat Winamp adalah Media Player Classic (MPC). Akan tetapi software tersebut lebih sering digunakan untuk memutar video.
Juga ada VLC Media Player, merupakan salah satu software yang menjadi ancaman serius bagi Winamp. Software ini pun sangat simpel dan dapat memutar file-file video yang lebih beragam. (isk)
Mampukah Winamp bertahan dalam menghadapi persaingan? Ikuti kisah selanjutnya...
Â
Baca juga:
Dari Tampilan Sederhana Hingga Diunduh 3 Juta Kali
Pamor Winamp Meroket Berkat Skin Yang Bisa Diganti-ganti
Â
Â