Sukses

Orang Upload Foto ke Media Sosial Untuk Pamer

Beberapa dari mereka mengaku memotret dirinya sendiri dan mengunggahnya ke media sosial untuk membuat teman-teman mereka iri.

Virus 'Selfie' atau seseorang yang memotret dirinya sendiri melalui smartphone ternyata tak hanya menyerang wanita. Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa pria ternyata dua kali lebih Selfie ketimbang wanita.

Survei tersebut melibatkan sekitar 2.000 warga Inggris. Dari riset ini terkuak fakta bahwa sepertiga dari mereka lebih gemar mengambil foto mereka sendiri ketimbang bersama teman atau keluarga.

Sekitar 52% dari mereka mengaku, dari hasil foto tersebut biasanya mereka langsung mengunggahnya ke situs media sosial melalui smartphone, dengan tujuan agar temannya dapat melihat ketampanan mereka.

Mengutip laman Mail Online, Jumat (29/11/2013), beberapa dari mereka mengaku melakukan hal itu murni untuk pamer atau untuk membuat teman-teman mereka iri.

Menurut sebuah studi baru-baru ini, diterbitkan Hotels.com, sekitar 5,4 juta warga Inggris memposting foto-foto Selfie di hari libur.

Biasanya mereka mengambil foto di kamar hotel, di bar, klub malam, dan bahkan dari tempat tidur mereka. Psikolog Jo Hemmings mengatakan, perilaku itu merupakan bentuk dari sebuah ajang pamer diri yang lumrah.

"Selfie adalah ajang pamer diri dengan cara yang modern. Mereka melakukannya karena ada perangkat teknologi yang mendukung, sehingga mereka menganggapnya sebagai hal yang biasa," tambah Hemmings.

Sementara itu, menurut Paul Scott, Kepala Product Marketing Digital Imaging Samsung Electronics UK mengatakan, tren media sosial dan perluasan jaringan 4G membuat banyak orang berbagi foto. Untuk mengambil gambar yang sempurna, mereka memilih cara yang lebih mudah yaitu melalui smartphone.

Survei sebelumnya yang dilakukan oleh OnePoll, juga menunjukkan bahwa pria memiliki kecenderungan Selfie lebih besar dibandingkan wanita. Survei itu menerima tanggapan lebih dari 3.000 orang berusia 18 hingga 24 tahun. (isk)


Baca juga
Istilah `Selfie` Akan Masuk Kamus Oxford