Sukses

BlackBerry Messenger Belum Bisa Taklukkan 3 Negara Ini

Meski makin berjaya, BlackBerry Messenger belum mampu mendominasi tiga negara pencetus aplikasi chatting teranyar di Asia.

Popularitas aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger memang terbukti belum mampu disaingi oleh sejumlah pesaingnya. Bahkan hingga BBM tersedia untuk perangkat iOS dan Android, Indonesia masih tercatat sebagai negara dengan basis pengguna terbesar di dunia.

Jika dibandingkan aplikasi pesan instan lainnya seperti Line, WeChat dan KakaoTalk, BlackBerry Messenger masih berjaya. Selain Indonesia, tiga negara Asia lainnya juga masih menjadi pengguna BBM dalam jumlah besar. Ketiganya yakni Malaysia, Filipina dan India.

Hasil riset yang dilakukan oleh Distimo, seperti dilansir Forbes, Jumat (6/12/2013) menyebutkan hingga saat ini pangsa pasar BBM di Indonesia mencapai 39% dan mampu melampaui tiga aplikasi pesan instan populer lain. Meski tidak sebesar Indonesia, BBM juga mendominasi pangsa pasar di Malaysia yakni sebesar 26%.

Jumlah tersebut hanya selisih 12% dari pengguna WeChat dan 9% untuk pengguna Line di Negeri Jiran. Senada dengan itu, BBM juga telah melampau jumlah pengguna Line dan WeChat di Filipina.


Meski begitu BBM belum mampu melampaui ketenaran Viber di negeri yang baru saja dilanda bencana Topan Haiyan tersebut. Distimo juga menunjukkan hasil riset jika BlackBerry Messenger mapmu mendominasi penggunaan aplikasi pesan instan di India.


Belum Mampu Taklukkan China, Jepang dan Korea
Sayangnya meski makin berjaya, BlackBerry Messenger belum mampu mendominasi tiga negara pencetus aplikasi chatting teranyar di Asia. China, Jepang dan Korea Selatan sebagai pembesut aplikasi WeChat, Line, dan KakaoTalk ternyata belum mampu 'dijajah' oleh BlackBerry Messenger.

Popularitas Line di China dan Korea Selatan hingga kini telah diunduh sebanyak 15-16%. WeChat dan KakaoTalk terbukti masih mendominasi kedua negara tersebut.

Meski belum mampu mendominasi penggunaan aplikasi pesan instan di seluruh dunia, namun BlackBerry nampaknya masih optimis jika pengguna BBM akan bertambah. Perusahaan asal Kanada ini menargetkan jumlah pengguna aplikasinya dapat mencapai 200 juta hingga akhir tahun 2014. (vin/dew)