Sukses

Jelang Natal, Dell Akan Kurangi Karyawan

Karyawan diperkirakan akan menerima penawaran buyout yang diberikan perusahaan hingga tanggal 20 Desember 2013.

Perusahaan pembuat komputer asal Amerika Serikat, Dell sedang mempersiapkan langkah strategis baru. Strategi anyar Dell ditargetkan bisa terlaksana sebelum perayaan Natal tahun ini.

Strategi tersebut adalah dengan mempersiapkan paket buyout untuk sebagian karyawannya. Program buyout diselenggarakan melalui program yang dinamai "voluntary separation programme".

Program itu diharapkan dapat bisa melahirkan pengurangan beban operasi perusahaan pada tahun depan. Strategi tersebut terungkap dalam laporan The Wall Street Journal yang dilansir laman BGR.

Seperti dikutip dari BGR, Senin (9/12/2013), David Frink sebagai juru bicara Dell  mengungkap bahwa elemen terpenting dalam strategi Dell adalah bagaimana meningkatkan struktur biaya dan membebaskan modal untuk membuat peningkatan investasi perusahaan.

Karyawan diperkirakan akan menerima penawaran buyout yang diberikan perusahaan hingga tanggal 20 Desember mendatang. Akan tetapi, Frink tak mengungkap berapa banyak karyawan yang akan dirumahkan pada tahun ini.

Kini, Dell memiliki 110 ribu karyawan di seluruh dunia. Perusahaan yang didirikan Michael Dell itu memilih menjadi perusahaan tertutup dan menarik diri dari bursa saham terbuka.

Dell belakangan sempat dikabarkan masuk dalam krisis karena kegagalannya mengadopsi smartphone dan tablet yang menjadi perangkat wajiba era paska-komputer. Ketidakmampuan Windows 8.1 mendongkrak penjualan produk Dell juga disebut memperparah kondisi perusahaan tersebut. (den)