Niat PT XL Axiata Tbk dan PT Axis Telekom Indonesia untuk melakukan merger semakin mendekati kenyataan. Bagi PT Telekomunikasi Selular Tbk (Telkomsel), 'perkawinan' kedua operator seluler itu bisa melahirkan untung-rugi tersendiri bagi perusahaannya.
Meskipun dinilai dapat menghasilkan untung-rugi, Arief Pradetya selaku Division Head Device Bundling & Customization Strategy Telkomsel sangat mengapresiasi aksi korporasi yang dilakukan XL-Axis dalam bentuk akuisisi.
"Akuisisi mereka bagus agar mendorong pemerintah untuk memilih frekuensi 1,8 Ghz sebagai spektrum yang dipakai untuk menggelar 4G LTE, karena sudah ada 3 operator yang mungkin buka gelar layanan di situ," papar Arief dalam obrolan santai dengan tim Tekno Liputan6.com.
Meskipun mengapresiasi akuisisi yang akan dilakukan oleh XL dan Axis, Arief menilai ada kemungkinan lain yang bisa terjadi sebagai dampak aksi korporasi tersebut.
"Telkomsel jadi punya pesaing karena jumlah kapasitas yang bisa dipakai untuk spektrum 4G di 1,8 Ghz. XL-Axis akan punya kapasitas sebesar 22,5 Mhz seperti yang dimiliki Telkomsel," imbuhnya.
Saat ini XL memiliki kapasitas jaringan di frekuensi 900 Mhz dan 1,8 Ghz sebesar 7,5 Mhz dan 15 Mhz di 2,1 Ghz sedangkan Axis memiliki kapasitas 15 Mhz di 1,8 Ghz dan 10 Mhz di 2,1 Ghz. Telkomsel sendiri memiliki kapasitas sebesar 7,5 Mhz di 900 Mhz, 22,5 Mhz di 1,8 Ghz dan 15 Mhz di 2,1 Ghz. (den/dew)
XL-Axis Kawin, Apa Untung Ruginya Bagi Telkomsel?
Bagi Telkomsel, 'perkawinan' kedua operator seluler XL dan Axis bisa melahirkan untung-rugi tersendiri bagi perusahaannya. Apa itu?
Advertisement