Sukses

Tips Agar Bisnis Online Anda Dipercaya Pelanggan

"Sekarang bukan lagi zamannya komunikasi satu arah. Pelanggan lebih percaya pada bisnis online yang bisa berkomunikasi secara interaktif."

Di era bisnis baru berbasis digital seperti sekarang ini, isu kepercayaan masih menjadi kendala yang cukup besar bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia dalam mengembangkan bisnis online. Tak heran, banyak UKM online yang kalah bersaing dengan situs e-commerce besar.

Untuk membangun kepercayaan pelanggan, Ferry Unardi selaku Co Founder layanan travel online Traveloka.com mengatakan, ketika suatu UKM merancang bisnis online, ada baiknya mereka menyantumkan data yang lengkap.

"Data itu terdiri dari alamat perusahaan. Namun bila tidak memiliki toko offline, bisa menyantumkan nomor telepon atau alamat email," kata Ferry yang ditemui tim Liputan6.com di sela seminar 'UKM Imdonesia Membangun Wirausaha Online', Rabu (12/12/2013) di Hotel Aryaduta, Jakarta.

Data tersebut, lanjut Ferry, dapat membuat pelanggan lebih mengenal bisnis yang kita jalankan dan berguna untuk menjalin komunikasi kepada pelanggan dengan stistem tanya-jawab nan interaktif.

"Cara itu juga bisa dilakukan via media sosial, seperti Facebook dan Twitter," tambahnya.

Komunikasi dengan pelanggan di sosial media, lanjut Ferry, juga harus berjalan setiap hari. Ia menyarankan, pelaku UKM sebaiknya memposisikan dirinya sebagai pelanggan. "Sekarang bukan lagi zamannya komunikasi satu arah. Pelanggan lebih percaya pada bisnis online yang bisa berkomunikasi secara interaktif," terangnya.

Ferry menyebut, kesan pertama juga menentukan tingkat kepercayaan pelanggan. Misalnya dengan cara membuat nama domain atau situs yang berkorelasi dengan produk yang ditawarkan. "Sebelum merancang bisnis online, pikirkan dulu secara matang nama domain yang akan dipakai," imbuhnya, seraya memberikan tips.

Menurutnya, langkah-langkah di atas sangat cocok bagi pelanggan di Indonesia yang dirasa masih belum percaya dengan bisnis online, karena kerap terjadi kasus peretasan maupun penipuan secara online di Indonesia.

Walhasil, dengan cara tersebut, layanan travel online yang dikelolanya berhasil meraup ribuan transaksi per hari. "Traveloka.com berdiri sejak Mei 2013. Selama tujuh bulan ini bisnis online kami sudah dikunjungi lebih dari 100 ribu visitor, baik dari pengguna yang mengakses internet via PC maupun perangkat mobile," urainya. (isk/dew)