Sukses

Akun `Cabe-cabean` Marak di Twitter

Sesuai dengan imej yang telah tercipta di masyarakat, hampir seluruh akun Twitter yang menggunakan nama 'cabe-cabean' terindikasi negatif.

Fenomena Cabe-cabean sedang melanda para gadis belia di sejumlah kota besar di Indonesia. Julukan itu kini menjadi tren layaknya beberapa istilah yang sebelumnya telah lebih dulu muncul seperti 'alay' dan 'jablay'.

Cabe-cabean sebenarnya merujuk pada gadis belia usia SMP dan SMA yang senang keluyuran di malam hari dan nongkrong di lingkungan kegiatan balap liar. Kelakukan para 'cabe-cabean' ini sudah membuat prihatin banyak pihak karena si gadis belia seperti memaksakan tren yang tak patut. Bahkan beberapa di antaranya dinilai melanggar moral dan norma.

Virus 'cabe-cabean' ternyata juga marak di jejaring sosial, khususnya Twitter. Tidak saja menjadi bahan pembicaraan hangat yang meramaikan timeline Twitter beberapa hari belakangan ini, sejumlah akun yang mengatasnamakan 'cabe-cabean' pun ramai muncul di jagat Twitter.

Menurut patauan tim Tekno Liputan6.com, sesuai dengan imej yang telah tercipta di masyarakat, hampir seluruh akun Twitter yang menggunakan nama 'cabe-cabean' terindikasi negatif. Mayoritas akun memamerkan profile picture gadis ABG berpakaian seksi, yang entah benar atau tidak foto tersebut milik empunya akun.

Selain memajang foto profile picture seronok, sejumlah akun bernama 'cabe-cabean' juga kerap berkicau berbagai hal yang seharusnya tidak pantas di-posting-kan via ruang publik seperti jejaring sosial.

Fenomena 'cabe-cabean memang tengah menjadi sorotan. Menurut psikolog Lembaga Terapan Psikologi UI Muhammad Rizal Psi, fenomena ini bisa muncul karena perubahan sistem nilai. Norma-norma yang dulu dianggap sakral di suatu massa, mungkin kini tak penting lagi. (dhi)

Video Terkini