Menurut laporan yang dirilis Reuters, sepanjang tahun 2013 lalu sebanyak 70 juta data kartu kredit berhasil dicuri oleh hacker yang berhasil meretas sejumlah departemen store barang-barang mewah.
Melihat kondisi yang memperihatinkan ini, perusahaan sistem keamanan komputasi Intel Crawler melakukan investigasi mendalam atas kasus yang terjadi. Dan menurut hasil penelusuran, teridentifikasi bahwa serangan cybercrime ini berasal dari Rusia.
Namun yang mengejutkan adalah, dilansir laman Fox News, Senin (20/1/2014), pelaku kejahatan cyber ini disinyalir adalah seorang hacker remaja yang baru berusia 17 tahun. Tempat tinggalnya pun diperkirakan berada di wilayah perkotaan St. Petersburg, Rusia.
Lebih lanjut diterangkan, meski tak diungkapkan identitasnya, namun pihak Intel Crawler sudah mengetahui siapa identitas asli remaja ini. Sang pelaku bahkan telah tenar di dunia maya dan lingkungan bawah tanah para hacker dunia karena sukses menciptakan lebih dari 60 software hacking tools untuk memudahkan praktik peretasan.
Semantara untuk kasus pencurian 70 juta data kartu kredit dari sejumlah departemen store barang-barang mewah, Intel Crawler menyebutkan sang pelaku memanfaatkan malware jenis Trojan untuk ditanamkan pada sistem pembayaran kartu kredit. Dengan begitu, ia dapat dengan mudah mengumpulkan data-data pemilik maupun transaksi kartu kredit yang dilakukan di sejumlah departemen store tersebut. (dhi)
Baca juga:
Hati-hati! Ada Malware Bersembunyi di Balik Adobe Flash Player
Bahaya! 90% Aplikasi Mobile Banking Miliki Masalah Keamanan
Malware di Situs Yahoo Juga Serang Pengguna di Luar Eropa!
Hati-hati, Ada Malware Bersembunyi di Situs Yahoo!
Tak Hanya Smartphone, Malware Juga Serang Mesin ATM!
Remaja 17 Tahun Berhasil Retas 70 Juta Kartu Kredit
Sang pelaku telah tenar di dunia maya dan lingkungan bawah tanah para hacker karena sukses menciptakan lebih dari 60 software hacking.
Advertisement